Rabu, 27 Februari 2013

haa iki : Kerusakan Yang Nyaris Sempurna

"Dalam Indonesia merdeka tidak akan ada lagi kemiskinan," ujar Syafii Maarif mengutip salah satu isi pidato proklamator Soekarno.

Syafii Maarif: Kerusakan Bangsa Ini Nyaris Sempurna  

Penulis : Adhitya Ramadhan | Minggu, 17 Februari 2013 | 22:23 WIB

SIJUNJUNG, KOMPAS.com - Tokoh bangsa Ahmad Syafii Maarif menyatakan, kerusakan bangsa ini nyaris sempurna. Pelbagai masalah kebangsaan menumpuk tanpa bisa diatasi oleh pemimpin negara.
Hal itu disampaikan Syafii Maarif dihadapan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Irman Gusman, jajaran Pemkab Sijunjung, serta kepala dinas di lingkungan Pemkab Sijunjung, Minggu (17/2/2013) malam. Syafii Maarif dan Irman Gusman berada di Sijunjung untuk menghadiri peringatan hari ulang tahun Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang ke-64.
Syafii Maarif mengatakan, pemerintah selalu membangga-banggakan dan mengulang-ulang menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi. Memang itu tidak salah. Akan tetapi, pertumbuhan itu tidak merata dinikmati rakyat. Akibatnya, kemiskinan yang dari dulu ingin dihalau tidak pernah bisa dientaskan secara signifikan.
"Dalam Indonesia merdeka tidak akan ada lagi kemiskinan," ujar Syafii Maarif mengutip salah satu isi pidato proklamator Soekarno.
Dalam kesempatan singkat itu, Syafii Maarif juga menyatakan bahwa prosentase kebocoran pajak yang dibayarkan rakyat kepada negara masih tinggi, sekitar 70 persen. Kebocoran pajak ini sudah membaik dari sebelumnya 80 persen.
Syafii Maarif juga menambahkan, kerugian negara akibat pencurian ikan di laut bisa mencapai puluhan triliun setahun.
Sementara birokrasi kita yang seharusnya melayani rakyat malah justru ingin dilayani. Inilah sisa-sisa feodalisme yang masih tertanam dalam kepala para birokrat. Rakyat pun tidak diurus.
Meski kondisi bangsa ini memprihatinkan, buya Syafii menekankan, jangan menyerah. Tidak ada tempat untuk putus asa. "Yang penting kita mengakui kondisi ini dan diperbaiki. Bukan ditutup-tutupi," ujarnya.
 

haa iki : Manfaat Avokad

Oleh Catherine Winters, Staf MyHealthNewsDaily Catherine Winters | LiveScience.com

Menurut sebuah penelitian terbaru, mengonsumsi avokad secara teratur dapat meningkatkan kualitas pola makan dan menjadi kunci kesehatan Anda.

Setelah menyimak data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) dari 2001 sampai 2008, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi avokad bisa meningkatkan pola makan, meningkatkan kandungan HDL (kolesterol yang baik), mengurangi risiko sindrom metabolisme, dan menurunkan berat badan, mengurangi indeks massa tubuh (BMI), serta mengurangi ukuran lingkar pinggang.

Sindrom metabolisme dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Gejalanya meliputi tekanan darah yang lebih dari 130/85 mmHg, kandungan gula darah yang mencapai 100 mg/dL atau lebih, lingkar pinggang lebih dari 101,6 cm pada pria dan 89 cm pada wanita, tingkat kolesterol (baik) HDL kurang dari 40 mg/dL pada pria dan kurang dari 50 mg/dL pada wanita, serta tingkat trigliserid 150 mg/dL atau lebih. Orang yang memiliki tiga ciri-ciri di atas atau lebih didiagnosis mengidap sindrom metabolisme.

The Hass Avocado Board sependapat dengan penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan dalam “Nutrition Journal” tersebut.

Dalam analisa mereka saat ini, para ilmuwan memeriksa kualitas pola makan dari 17.567 orang dewasa yang berusia 19 tahun ke atas yang berpartisipasi dalam survei yang dilakukan NHANES. Dari keseluruhannya, hanya 347 (2 persen) yang mengonsumsi avokad. Tingkat konsumsi avokad harian mereka sekitar setengah dari jumlah standar avokad, yang mengandung sekitar 114 kalori, yang setengahnya berasal dari lemak.

Para peneliti dari NHANES mengumpulkan informasi mengenai nutrisi berdasarkan atas ingatan mengenai makanan yang dikonsumsi para peserta surveinya selama 24 jam. Program penelitian NHANES secara teratur melakukan penilaian status kesehatan dan nutrisi orang dewasa dan anak-anak di Amerika Serikat. Para ilmuwan menghitung kualitas pola makan dengan menggunakan Indeks Kesehatan Makanan, yang mengindikasikan seberapa dekat pola makan dengan Dietary Guidelines for Americans (panduan pola makan yang baik di Amerika).

Penelitian itu menyebutkan, orang-orang yang mengonsumsi avokad secara umum juga memiliki asupan sayuran dan buah-buahan yang lebih tinggi dan asupan gula yang lebih rendah.

Orang yang mengonsumsi avokad juga memiliki asupan lemak total yang lebih tinggi, seperti lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, serat, vitamin E, magnesium, potasium, dan vitamin K, mereka juga memiliki asupan karbohidrat yang lebih rendah.

Avokad memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang tinggi, yang dapat mengurangi risiko serangan jantung. Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan menemukan bahwa risiko penyakit jantung turun 19 persen saat asupan lemak tak jenuh tunggal naik 5 persen, seperti yang ditulis para ilmuwan tersebut.

Orang yang mengonsumsi avokad juga memiliki berat tubuh ideal. Rata-rata, mereka memiliki berat tubuh 3,6 kg lebih rendah dibanding orang-orang yang tidak. Orang yang mengonsumsi avokad juga memiliki IMT lebih rendah, yaitu 26,7 berbanding 28,4, dan lingkar pinggang mereka 5 cm lebih pendek. Mereka juga memilki rata-rata tingkat HDL sebesar 55 mg/dL dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi avokad yang memiliki tingkat rata HDL sebesar 52.6 mg/dL.

Penelitian tersebut hanya membuktikan kaitan, bukan hubungan sebab-akibat. Para peneliti mengakui bahwa orang-orang yang mereka teliti bisa saja tidak dapat mengingat dengan pasti apa yang mereka makan, apalagi jumlah orang yang mengonsumsi avokad tidak banyak.

Namun, hasilnya masih membingungkan. “Penemuan tersebut menyebutkan peranan avokad dalam meningkatkan kualitas pola makan dan mengurangi risiko sindrom metabolisme di AS,” tulis para penelitinya. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan data epidemiologi dan penelitian yang berhubungan dengan meningkatnya asupan avokad dan komponen pola makan lainnya.”

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/manfaat-avokad-122339022.html

Jumat, 15 Februari 2013

haa iki mantra tahun ini

" Mari terjun bebas bareng-bareng

Sabtu, 09 Februari 2013

haa iki, kudune politikus kuwi

Manuel Quezon, merupakan negarawan Filipina. Tetapi ia tidak hanya dihormati oleh bangsanya. Ia bahkan lebih dihormati oleh Amerika Serikat, bangsa atau negara yang pernah menjajah Filipina.

Ungkapannya yang terkenal itu berbunyi: loyalitas saya kepada partai berakhir, begitu saya memulai loyalitas saya kepada negara.




http://web.inilah.com/read/detail/1956226/menyoal-loyalitas-sby#.URYAUfKsrHc

Kamis, 07 Februari 2013

haa iki : Ternyata Pencuri Itu Minta Divonis 2 Tahun, Tak Mau 8 Bulan Penjara

Rabu, 06/02/2013 16:32 WIB - Andi Saputra - detikNews

Jakarta - - Cerita Supriyadi bukan rekaan. Pria sebatang kara berusia 20 tahun ini tidak terima jika dihukum 8 bulan dan meminta divonis lebih berat yaitu 2 tahun penjara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Rabu (6/2/2013), Supriyadi yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Aceh ini enggan buru-buru meninggalkan penjara.

"Saya sudah pening Pak di luar. Saya nggak punya rumah, saudara tidak ada. Mau kerja apa di luar? Pening saya. Kalau bisa, saya dihukum 2 tahun saja," kata Supriyadi.

Di Lapas, dia sehari bisa mendapatkan uang dengan mencuci penghuni lapas. Dia memperoleh upah Rp 1.000/baju dan dalam sehari minimal mengantongi Rp 10 ribu.

"Lumayan bisa buat beli rokok dan beli es teh di kantin lapas," kisah Supriyadi.

Untuk makan sehari-hari, perut Supriyadi pun ditanggung negara. Seperti pagi ini, dia diberi makan nasi dan sayur bening dengan lauk tempe goreng. Untuk makan siang, sayur bening diganti dengan sayur terong dengan lauk tempe goreng. Meski merasa nyaman, Supriyadi menolak jika dihukum hingga 10 tahun lamanya.

"Jangan 10 tahunlah Pak, cukup 2 tahun saja," pinta Supri menawar.

Supriyadi diadili karena masuk ke rumah tetangganya pada akhir 2012 lewat jendela dengan melepas kaca nako terlebih dahulu. Saat sudah masuk ke dalam rumah, seorang ibu terbangun dari tidur siangnya dan memergoki aksinya yang hendak mencuri. Supriyadi pun digelandang warga ke polisi.

Setelah diproses penyidikan, Supriyadi akhirnya duduk di kursi pesakitan. Oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), Supriyadi didakwa melakukan percobaan pencurian sesuai pasal 365 jo 53 KUHP. Berdasarkan fakta persidangan, JPU menuntut Supriyadi untuk dihukum 1 tahun penjara karena melakukan percobaan pencurian dan divonis 8 bulan penjara. Supriyadi memilih banding atas vonis ini.


(asp/try)