Senin, 11 Juli 2011

haa iki Kesadaran berlalu lintas warga DKI Jakarta dan sekitarnya semakin rendah dan tidak tertib

Ternyata, Kesadaran Berlalu Lintas Warga Jakarta Rendah 
Penulis : Rudy Polycarpus
Senin, 11 Juli 2011 04:51 WIB 
JAKARTA--MICOM: Kesadaran berlalu lintas warga DKI Jakarta dan sekitarnya semakin rendah dan tidak tertib. Ketidaktertiban itu terlihat dari meningkatnya jumlah pelanggaran lalu lintas dibanding tahun 2006 lalu.

Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, pada 2006 jumlah pelanggar lalu lintas sekitar 529.844 kasus. Angka tersebut naik pada 2007 hingga 633.522 pelanggaran dan sempat turun di 2008 dengan 509.124 kasus.

Memasuki 2009 jumlah pelanggaran semakin meningkat sampai titik 737.426 kasus dan di 2010 terjadi 720.837 pelanggaran.

Sedangkan, Januari - Juni 2011 polda Metro Jaya mencatat 450.270 pelanggaran. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan roda dua dan angkutan umum.

Menurut Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa, peningkatan jumlah pelanggaran berlalu lintas itu berbanding lurus dengan bertambahnya kasus kecelakaan di jalan raya.

"Di Jakarta dan sekitarnya, setiap hari tiga orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Ini menjadi keprihatinan kami," ujar Royke, Minggu (10/7).

Pada 2006, lanjut dia, Polda Metro Jaya mencatat ada 4.407 kecelakaan dengan jumlah korban 1.128 meninggal dunia, 2.372 luka berat, dan 2.188 luka ringan. Angka tersebut meningkat di tahun 2007 menjadi 5.154 kasus dengan korban meninggal 999 orang, 2.345 luka berat, dan 3.398 luka ringan.

Naiknya jumlah kecelakaan berlalu lintas terus terjadi di tahun-tahun selanjutnya. Pada 2008 tercatat 6.393 kecelakaan yang menelan korban meninggal sebanyak 1.169 jiwa, 2.597 luka berat, dan 4.317 luka ringan.

Pada 2009 ada 7.329 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 1.071 orang, 3.388 luka berat, dan 5.165 luka ringan.

Sedangkan, pada 2010 tercatat 8.235 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban jiwa 1.048, 3.473 luka berat, serta 5.825 luka ringan.

Pada Januari-Mei 2011, polisi mencatat 3.288 kecelakaan dengan jumlah korban 487 meninggal dunia, 1.019 luka berat, dan 2.643 luka ringan.

"Tiap tahun jumlah kecelakaan meningkat sekitar seribu kasus," cetus Royke.

Peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan itu, menurut Royke, disebabkan bertambahnya volume kendaraan hingga 15 persen tiap tahunnya.

Membengkaknya jumlah penduduk di Jakarta dan kualitas angkutan umum yang rendah juga mempengaruhi angka korban kecelakaan lalu lintas.

"Karena itu, target kami menekan jumlah korban manusia hingga 50 persen pada 2020 nanti," tegas Royke.

Untuk menyadarkan pengguna jalan akan pentingnya tertib berlalu lintas, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana menggelar razia Operasi Patuh Jaya 2011 selama 14 hari, dimulai pada 11 Juli.

Nantinya, polisi akan menyusun sasaran operasi pelanggaran lalu lintas seperti penerbitan angkutan umum, kendaraan pribadi, sepeda motor, pejalan kaki, pedagang kaki lima, gelandangan pengangguran, serta parkir liar.

"Selain melibatkan TNI, kami juga akan turunkan 4.092 personel terdiri atas 2.289 anggota Polda Metro Jaya dan 1.756 personel jajaran Polres," ujar Royke. (*/OL-10)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/11/240847/35/5/Ternyata-Kesadaran-Berlalu-Lintas-Warga-Jakarta-Rendah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar