Rabu, 30 Oktober 2013

haa iki : Sayangi Mata, Memelototi Gadget pun Ada Aturannya

Jakarta, Banyak aturan yang harus dipatuhi saat bekerja di depan komputer bila tak ingin mata cepat lelah atau bahkan rusak. Begitu pula saat menggunakan gadget lainnya, seperti smartphone alias telepon pintar maupun komputer tablet.

Ukuran layar yang lebih kecil dibanding komputer biasa tak membuat smartphone dan komputer tablet lebih aman untuk dipakai secara berlebihan. Benda-benda ini juga harus dibatasi penggunaannya karena jika berlebihan tetap bisa memicu kelelahan pada mata.

"Sama, itu termasuk aktivitas melihat-dekat. Mata dipaksa bekerja lebih keras," kata dr Nina Ratnaningsih, SpM, MSc (CEH), pakar oftalmologi komunitas dari RS Cicendo, Bandung, dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis para Rabu (29/10/2013).

Melihat-dekat yang dimaksud dr Nina adalah berbagai aktivitas yang memaksa mata untuk bekerja lebih keras dan membuatnya cepat lelah. Termasuk di antaranya adalah menatap layar monitor, membaca buku terlalu lama, dan bekerja dengan banyak detail.

Dalam kaitannya dengan kemampuan melihat dekat, mata tidak bisa dipaksa untuk terus-terusan bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Secara berkala, mata harus diistirahatkan dengan semboyan 20-20-20. Artinya tiap 20 menit, mata diistirahatkan selama 20 detik untuk melihat objek jauh pada jarak 20 kaki (sekitar 6 meter).

Semboyan yang sama juga berlaku saat sedang menggunakan gadget. Meski layarnya kecil, dampaknya pada kelelahan mata sama besar dengan layar monitor pada komputer. Justru karena layarnya kecil, tulisan-tulisan yang ditampilkannya pun juga lebih kecil dan itu akan semakin membebani mata.


(up/vta)

http://health.detik.com/read/2013/10/30/140413/2399393/775/sayangi-mata-memelototi-gadget-pun-ada-aturannya?991104topnews 

haa iki : Jangan Dipaksa! Kemampuan Mata Menatap Komputer Ada Batasnya

Jakarta, Zaman semakin modern, semua urusan kini dikerjakan secara digital dengan bantuan komputer dan berbagai perangkat canggih lainnya. Salah satu korbannya adalah mata, yang kerap kelelahan karena dipaksa menatap layar monitor seharian.

Banyak profesi atau pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk bekerja seharian di depan komputer. Sekretaris, penulis, dan bahkan petugas parkir pun harus menatap layar monitor dalam waktu lama. Wajar bila banyak orang mengeluhkan mata lelah.

Bukan cuma cahaya terang yang dipancarkannya, layar monitor juga menyiksa mata dengan tulisan-tulisan dalam huruf sangat kecil yang ditampilkannya. Otot mata dipaksa untuk bekerja keras, sama kerasnya dibandingkan dengan mengamati objek detail dalam waktu lama.

Spesialis mata dari RS Cicendo, Bandung, dr Nina Ratnaningsih, SpM(K) menyebut beban mata saat menatap layar monitor sama seperti saat mata harus melihat dekat. Mata bekerja lebih keras, dan karenanya harus diistirahatkan secara berkala agar tidak kelelahan.

"Kemampuan mata untuk melihat dekat ada batasnya, nggak bisa dipaksakan. Batas kerja mata untuk melihat dekat secara terus-menerus hanya 20 menit," kata dr Nina dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (30/10/2013).

Setelah mencapai batas tersebut, mata harus diistirahatkan untuk memulihkan kemampuannya melihat dekat. Tidak butuh waktu lama untuk mengembalikan mata menjadi bugar seperti semula, cukup 20 detik setiap 20 menit. Apa yang harus dilakukan dalam 20 detik?

"Yang jelas bukan untuk melihat HP. Saat istirahat 20 detik, mata harus melihat sesuatu pada jarak 20 feet (sekitar 6 meter). Gampang kan, 20-20-20. Itu saja yang harus dipegang," saran dr Nina soal pedoman menjaga kebugaran mata agar tidak cepat lelah.

Bila mata telah melampaui batas kemampuannya dalam memelototi layar monitor, tanda-tanda seperti apa yang perlu diwaspadai dan apa risiko terburuknya dalam jangka panjang? Ulasan khas detikHealth kali ini akan membahas tuntas perihal 'Mata Lelah di Era Digital'. Jangan lewatkan!

(up/vit)

http://health.detik.com/read/2013/10/30/080113/2398983/775/jangan-dipaksa-kemampuan-mata-menatap-komputer-ada-batasnya?991104topnews 

Minggu, 13 Oktober 2013

haa iki : Awas, Terlalu Sering Pakai Smartphone Bisa Buat Tulang Belakang Rusak Permanen

Jakarta - Terlalu sering menggunakan smartphone bisa berakibat fatal bagi tulang belakang Anda. Berdasarkan penelitian, rata-rata orang memakai smartphone 110 kali sehari, dan itu bisa menyebabkan kerusakan permanen pada tulang leher hingga punggung.

Saat membaca pesan teks atau main game di smartphone, tablet dan gadget sejenisnya, kepala cenderung menunduk dan condong ke depan dan bisa menambah tekanan serta beban pada tulang belakang. Kondisi inilah yang membuat seseorang merasa pegal dan sakit di leher setelah memakai ponsel dalam waktu lama.

Dr. Matt Herba mengatakan makin banyak pasien, terutama anak-anak yang mengeluh menderita sakit pada lehernya. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menjadi permanen.

"Studi menunjukkan ketika kepala condong ke depan, akan menambah beban hingga 4,5 kg pada tulang belakang," ujar Dr. Herba yang seorang ahli urut tulang di Florida, seperti dilansir Daily Mail.

Ia menambahkan, anak muda zaman sekarang banyak yang menderita sakit leher akibat asyik memainkan ponsel atau smartphone mereka. Terlalu banyak menunduk bisa memicu kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada tulang rawan dan jaringan di antara ruas-ruas tulang belakang.

Para dokter gigi spesialis ortodontis juga mendapati banyak anak yang mengertakkan gigi mereka saat bermain games di smartphone. Jika kebiasaan tersebut dibiarkan terlalu lama, akan membuat tulang punggung dan leher bertambah sakit dan kondisinya bisa semakin parah pada orang dewasa. Akibatnya memang tidak langsung dirasakan, tapi bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala kerusakan tulang belakang.

Untuk mencegah hal itu terjadi, sangan disarankan untuk mengurangi frekuensi penggunaan ponsel atau smartphone. Para pengguna harus waspada dengan risiko terjadinya RSI (repetitive strain injury) akibat smartphone. RSI merupakan sebutan untuk cedera pada otot, tendon dan urat yang disebabkan gerakan yang dilakukan berulang-ulang pada satu bagian tubuh.

Penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa menulis pesan teks dan bermain games di ponsel bisa menyebabkan RSI memang belum dilakukan. Namun sangat disarankan untuk tidak menggenggam ponsel terlalu erat dan coba menempatkan ponsel tepat di depan Anda untuk mengurangi peregangan pada leher.

Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Occupational Safety and Ergonomics menemukan ada 53 persen pengguna ponsel yang menderita leher, kaku, sakit dan kram. Studi lainnya dari San Francisco State University menunjukkan bahwa 83 persen orang mengaku mengalami sakit pada tangan dan leher saat menulis pesan teks.


(hst/hst)

http://wolipop.detik.com/read/2013/10/12/141625/2385276/1135/awas-terlalu-sering-pakai-smartphone-bisa-buat-tulang-belakang-rusak-permanen?w992201835