Selasa, 30 Agustus 2011

haa iki Khutbah Ied: Tiga Rahmat Yang Dibawa Rasulullah

Selasa, 30 Agustus 2011 09:52 WIB
 
REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Khatib salat Idul Fitri 1432 Hijriah, Masiran Malkan, mengatakan bahwa tiga rahmat yang dibawa rasulullah yakni kasih sayang, kecerdasan dan kesejahteraan. Tiga rahmat tersebut harus menjadi panutan umat muslim.
"Rasul Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmatan lil alamin, sebagai mana dalam Al-quran surat Anbiya 107," kata Masiran Malkan pada khutbah shalat Ied di Lapangan Kalpataru, Kemiling Bandarlampung, Selasa (30/8).
Ia menyebutkan, rahmat kasih sayang harus sudah dimulai sejak dalam keluarga yakni anak menyayangi dan menghormati ayah dan ibu. Begitupun sebaliknya orangtua menyayangi mereka.
Menurutnya, upaya dari dalam kehidupan rumah tangga dapat membentuk pondasi komunitas umat yang kuat. Ia menjelaskan, nabi bersabda, rumah ku adalah surgaku, sehingga perlu adanya kasih sayang di dalam rumah tangga serta kepada orang lain.
Misi kedua Rasulullah, lanjutnya, yakni rahmat kecerdasan. Umat muslim harus memiliki kecerdasan dengan memiliki ilmu pengetahun dan teknologi yang mumpuni. "Kita dituntut untuk terus belajar, sebagaimana Nabi Muhammad disuruh membaca atau belajar (iqro) yang dipandu Malaikat Jibril," kata dia.
Masiran dalam khutbah Ied juga menjelaskan, pada sidang Itsbat penentuan 1 Syawal 4132 H, terdapat intelektual muslim yang memiliki pandangan masing-masing terhadap penentuan syawal. Ia mengatakan, mereka dengan ilmunya memperjuangkan penentuan syawal karena semata-mata untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Menurutnya, perbedaan penentuan 1 syawal tidak perlu dipersoalkan karena masing-masing kelompok atau ormas Islam memiliki dalilnya sendiri-sendiri.
"Perbedaan itu merupakan rahmat dan semata-mata tidak melihat siapa yang salah dan benar," ujarnya.
Terpenting menurut dia, umat telah melakukan ijtihad untuk beribadah kepada Allah Rahmat ketiga yakni kesejahteraan. Ajaran Islam tidak menginginkan adanya kemiskinan.
Menurutnya, para dermawan harus menyantuni kaum dhuafa. Orang yang berpuasa diwajibkan untuk berzakat fitrah. ''Itu merupakan dimensi kesejahteraan yang diajarkan Rasullulah,'' katanya. "Kehidupan sosial yang madani menjauhkan dari kemiskinan adalah keinginan kita semua."
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar