Jakarta -
Antibiotik bukanlah obat dari segala penyakit. Lagipula perlu diingat
bila antibiotik hanya ditujukan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri,
bukan virus. Untuk itu ketahuilah infeksi apa saja yang tak boleh
diobati dengan antibiotik.
"Mayoritas infeksi pada anak itu
sebenarnya tidak butuh antibiotik. Misal batuk, pilek, mencret itu tidak
boleh," tegas dr Arifianto, SpA. ketika dihubungi detikHealth dan
ditulis Rabu (5/2/2014).
Berikut beberapa jenis penyakit yang
kerap menyerang anak tapi sebenarnya tak perlu diberi antibiotik,
seperti halnya dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:
1. Batuk
Batuk, seperti dikatakan dr Arifianto, SpA, tak perlu diberi
antibiotik. Kecuali kalau anak mengeluh dadanya sesak karena bisa jadi
itu pneumonia dan itu pun harusnya langsung dibawa ke dokter, bukan
diobati sendiri.
Sependapat dengan dokter yang akrab disapa dr
Apin itu, Prof dr Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD dari UGM mengatakan anak
baru boleh diberi antibiotik bila dahaknya sudah kuning-kehijau-hijauan
dan batuknya berlangsung berhari-hari.
"Biasanya terjadi pada hari ke 6 atau 7. Baru boleh diberikan antibiotik setelah berkonsultasi ke dokter," tegas Prof Iwan.
2. Pilek dan demam
Pilek sama halnya dengan batuk biasa, tak perlu langsung diberi antibiotik bila anak mengalaminya.
"Umumnya
kalo demamnya karena common cold tinggal diberi obat penurun demam
biasa maka demamnya akan turun seperti paracetamol. Yang perlu
diwaspadai adalah jika diberikan obat penurun demam namun tidak kunjung
turun," tutur Prof Iwan.
3. Sakit tenggorokan
"Untuk sakit tenggorokan (yang) berlangsung satu atau dua hari itu
hanya memerlukan obat anti inflamasi non-steroid, tidak perlu
antibiotik," tandar Prof Iwan.
Dokter yang juga Kepala Divisi
Farmakoepidemologi dan Farmakoekonomi Fakultas Kedokteran UGM itu pun
mengingatkan sepanjang tidak ditemukan infeksi pada telinga,
tenggorokan, saluran pencernaan yang menyebabkan kekhawatiran tertentu
maka antibiotik bukanlah pilihan.
4. Diare
Prof Iwan menegaskan diare tidak memerlukan antibiotik, bahkan
sangat dilarang bagi dokter atau orang tua memberi antibiotik pada anak
yang terserang mencret. Pengobatan diare hanyalah memberi minum air yang
banyak.
"Namun jika diarenya ada lendir dan darah itu bisa jadi
diare amoebiasis yang disebabkan oleh amuba yang berasal dari makanan
yang tercemar oleh feses," urainya. Bila kondisinya sudah seperti itu,
anak harus segera dibawa ke dokter.
5. Sakit gigi
Sakit gigi kebanyakan memang disebabkan oleh bakteri, namun Prof
drg. Heriandi Sutadi SpKGA (K)., Ph.D. mengatakan sakit gigi sendiri ada
dua macam.
"Kalo inflamasi (radang) harus antibiotik tapi kalo
sakit biasa analgetik biasa. Dikatakan radang itu jika ada pendarahan
dan pembengkakan pada gigi dan gusi," terangnya.
Bila anak
mengeluh linu dan ngilu, menurut Prof Heri biasanya itu karena
infeksinya sudah kena dentin atau ada lubang di email, atau agrasi.
"Ini
bisa dihilangkan dengan perawatan yang rutin, dengan penambalan atau
obat tetes di gigi. Sekali lagi tak perlu antibiotik," tegasnya.
Sumber : http://health.detik.com/read/2014/02/05/113209/2487709/775/1/catat-ini-penyakit-pada-anak-yang-tak-perlu-antibiotik991104topnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar