Rabu, 13 April 2011

haa iki Manusia Turut Andil dalam Penyebaran Ulat Bulu

Manusia Turut Andil dalam Penyebaran Ulat Bulu

Rabu, 13 April 2011 11:41 wib
MALANG- Curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama mengakibatkan mata rantai makanan rusak. Selain cuaca, intervensi manusia, secara tidak langsung, juga menjadi penyebab penyebaran ulat bulu yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dan daerah lain.

Pakar Lingkungan Universitas Brawijaya, Malang, Totok Himawan mengatakan, anggapan bahwa ulat bulu Probolinggo menyebar ke berbagai daerah adalah salah. Menurut dia, maraknya serangan dikarenakan menjelang Mei dan Juni merupakan saatnya evolusi ulat.

Ditambah, predator pemangsa ulat bulu seperti burung dan semut jauh berkurang karena faktor manusia dan gejala alam.

Cara penanggulangan penyebaran ulat yang paling bijaksana, usul Totok, adalah dengan menjaga lingkungan beserta mata rantainya. Selain itu, pembasmian menggunakan pestisida tidak dilanjutkan lagi karena akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar untuk masa mendatang.

Totok, yang ditemui di Universitas Brawijaya, Rabu (13/4/2011), sudah melakukan penelitian khusus terkait penyebaran ulat secara masif di berbagai daerah di Indonesia.

Sementara, penyebaran serangga gatal ini secara dahsyat di Probolinggo, lebih disebabkan musim hujan yang cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya. Ditambah abu dari erupsi Gunung Bromo. Hujan dan debu Bromo merusak mata rantai predator pengendali ulat bulu.

Selain itu, lanjut dia, intervensi manusia turut andil dalam merusak lingkungan. Langkanya semut cangkrang atau yang biasa disebut kroto di Probolinggo karena diburu untuk makanan burung adalah salah satu contoh. Bahkan sudah terkenal bahwa kroto asal Probolinggo berkualitas baik.

Menurut Totok, khusus di Probolinggo, perlu perbaikan pohon mangga sesegera mungkin. seperti diketahui mangga menjadi target utama jutaan ulat.

Perbaikan ini, jelas dia, akan menciptakan musuh alami bagi ulat. Sepekan lalu, Totok melakukan percontohan bersama timnya di Probolinggo dengan mengambil cendawan-cendawan yang tumbuh. Cendawan itu dicampur dengan air kemudian disemprotkan ke tanaman yang diserang.

Dengan cara ini, ulat yang sudah kembali memasuki fase telur akan diserang jamur dan mati dengan secara alami.

(Deny Irwansyah/RCTI/ton)

Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/13/340/445450/manusia-turut-andil-dalam-penyebaran-ulat-bulu 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar