Selasa, 27 September 2011

haa iki : Densus 88 & Intel Tak Harmonis Penyebab Bom Solo?

Densus 88 & Intel Tak Harmonis Penyebab Bom Solo?

Susi Fatimah - Okezone - Selasa, 27 September 2011 07:00 wib
Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/09/27/337/507397/densus-88-intel-tak-harmonis-penyebab-bom-solo
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Tidak harmonisnya hubungan antara Datasemen Khusus (Densus) 88, Intelijen Kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) disinyalir menjadi penyebab aksi teror di Indonesia terus terjadi.

Hal tersebut dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane kepada okezone Selasa (27/9/2011). “Tiga institusi ini yang menyebabkan kenapa teror masih terjadi hingga hari ini,” ujar Neta.

Neta melihat hubungan antara Densus 88 dengan Intelijen Kepolisian juga diaromai persaingan yang tidak sehat. Sementara BIN, lanjutnya, tidak maksimal dalam mendeteksi dini sehingga teror terus terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut koordinasi ketiganya harus ditingkatkan dan upaya deteksi dini perlu dimaksimalkan.

Menurut Neta, Kepala BIN Sutanto dan Menteri Koordinator Politik Hukum HAM Djoko Suyanto yang paling bertanggungjawab maraknya aksi teror selama ini. Oleh karena itu, IPW mengusulkan keduanya dicopot dari jabatannya. Pasalnya bom di Solo bukan kali pertama aksi teror terjadi di Indonesia. Sementara untuk Kapolri, kata Neta, cukup di evaluasi kinerjanya.

“Kami mengusulkan Kepala BIN dan Menkopolhukam diganti. Kapolri dievaluasi, diperingatkan saja kinerjanya oleh presiden karena Kapolri sifatnya menjalankan informasi dari BIN dan di bawah koordinasi Menkopolhukam,” tuturnya.

Neta mengaku tak percaya bila kasus bom di Solo sebagai upaya pengalihan isu. Bila untuk menjatuhkan jabatan antara satu pihak dengan pihak lain mungkin saja.

“Sebelum bom ada kasus kerusuhan di Ambon, kasus suap di Kemenpora, Kemenakertrans, isu reshuffle juga, dugaan masyarakat ini untuk mengalihkan isu. Bisa saja meskipun kita IPW belum percaya 100 persen bagian dari pengalihan isu,” katanya.

Seperti diketahui, Minggu (25/9) bom meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kapunton, Solo Jawa Tengah pukul 10.55 WIB. Bom meledak tepat setelah diadakan kebaktian. Akibatnya seorang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas dengan perut hancur. Sementara 24 jemaat gereja menderita luka-luka.
(ful)
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar