32 Ribu Anak Indonesia Bermasalah di Malaysia
Jum'at, 24 Desember 2010 - 07:00 wib
                                                  
                                                          Muhammad Saifullah  - Okezone                        
                                          
                                         ILustrasi. Dua siswi SD di areal perkebunan sawit Desa Bah Kerapu, Serdang Bedagai (Foto: Koran SI) 
 JAKARTA  - Komisi Nasional Anak mengungkapkan data yang mencengangkan. Sebanyak  32 ribu anak Indonesia bermasalah di Malaysia. Mereka adalah anak para  TKI ilegal yang mayoritas bekerja di sektor perkebunan di wilayah  pedalaman.
“Mereka tersebar di Kinabalu, Serawak, Tawau, dan  beberapa daerah lain di Malaysia,” ungkap Ketua Komnas Anak Arist  Merdeka Sirait kepada okezone di Jakarta, Jumat (24/12/2010). “Kami sudah merekomendasikan ke pemerintah untuk mengurus mereka tapi tak digubris.”
Persoalan  yang dihadapi ribuan anak Indonesia itu, kata Arist, adalah  ketidakjelasan status. Sebab mereka lahir dari orangtua yang tidak  memiliki legalitas pernikahan. Sehingga anak-anak malang tersebut tidak  bisa dibuatkan akta lahir. Status kewarganegaan mereka pun kemudian  menjadi tidak jelas.
“Orantua mereka adalah TKI ilegal, lalu bertemu pasangan TKW ilegal pula. Di sana kan tidak ada KUA,” terangnya.
Situasi  di atas membuat anak-anak Indonesia tersebut tidak mendapatkan  fasilitas pendidikan dan kesehatan memadai. Pemerintah Malaysia juga  abai karena status anak-anak tersebut tidak jelas.
“Sehingga  mereka rentan dieksploitasi secara ekonomi, lama-kelamaan mereka bisa  jadi seperti budak, tenaga kerja murah karena tak punya identitas dan  tidak bisa keluar dari daerahnya,” ujarnya.
Arist menyesalkan  kondisi ini karena para pejabat Indonesia sudah mengetahui nasib  anak-anak tersebut tapi tidak memberikan solusi konkret. Berulangkali  para pejabat Indonesia berkunjung tempat para anak tersebut terlantar,  namun aspirasi mereka tetap tak didengar.
“Komnas sendiri sudah  dua kali ke sana dan memberikan rekomendasi pemutihan akte lahir massal,  tapi rekomendasi kami tak didengar. Tolong pemerintah jangan hanya  menekankan pada aspek formalitas saja,” tandasnya.(ful)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2010/12/24/337/406706/32-ribu-anak-indonesia-bermasalah-di-malaysia 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar