Minggu, 06 Maret 2011

haa iki ”Aneh tapi nyata, ada pengemis tapi hidup mewah dengan menginap di hotel dan makan mewah pula,”

Minggu, 06 Maret 2011

Siang "Ngemis", Malam di Hotel

Seorang peminta-minta di Kota Juang, Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam, membuat warga gusar. Pasalnya, lelaki berbadan sehat dan kuat itu mengemis pada siang hari, tetapi malam harinya menginap di hotel.
Abd (50), nama lelaki peminta-minta itu, tampak sehat dan kuat dengan tubuh tambun dan jenggot subur. Setiap hari ia meminta-minta di kampung-kampung di Kota Juang. Ia tidak hidup menggelandang seperti kebanyakan pengemis, tetapi menginap di Hotel PNR dengan biaya sewa Rp 75.000 per malam. Sudah dua pekan terakhir ia tidur di kamar No 118. Ia mempunyai cukup uang untuk membayar sewa hotel karena berpenghasilan sekitar Rp 200.000 per hari.
Di hotel itu ia menginap bersama istrinya NJN (41). Ketika Abd keluar hotel untuk menjalankan ”profesi” sebagai pengemis, NJN tinggal di kamar sendiri, dikunci dari luar oleh sang suami. Menurut seorang resepsionis hotel tersebut, Abd biasanya meninggalkan hotel pada pagi hari, lalu kembali ke hotel pada sore hari dengan membawa sebungkus nasi buat sang istri.
”Dia membayar sewa kamar Rp 75.000 per hari. Sikapnya juga aneh dan egois serta sering bertekak dengan petugas hotel. Kadang-kadang ia hanya mau membayar sewa kamar kepada saya,” kata resepsionis itu kepada Serambinews.
”Setiap pagi kami temukan bapak berjenggot itu mengenakan baju koko, kain sarung, dan peci bersama istrinya, sarapan pagi di sebuah warung dekat hotel ia menginap,” kata Yahya, warga Geulanggang Baroe, Kota Juang, Bireuen.
”Aneh tapi nyata, ada pengemis tapi hidup mewah dengan menginap di hotel dan makan mewah pula,” kata Amirul, warga Bireuen yang lain.
Soal penampilan, Abd mungkin sengaja demi terkesan memelas. Setidaknya itu menurut pengakuan sang istri kepada Serambinews. Abd sengaja memperpanjang jenggot untuk mengundang rasa iba orang kepadanya. Padahal, lanjut sang istri, Abd masih sehat dan kuat.
”Suami saya juga takut diusir dari hotel ini karena tidak ada lagi tempat tinggal dan tidak bisa mengemis lagi,” kata istri sang pengemis.
Warga tak mempersoalkan pengemis menginap di hotel. Mereka hanya heran, dan gusar, lelaki yang masih sehat, kuat, dan selayaknya dapat bekerja, mencari uang dengan cara meminta-minta. ”Kami heran ada pengemis tidur di hotel. Kalau siang, mengemis di desa kami. Padahal ia tampak sehat dan segar bugar,” kata Yahya. (Serambinews)
Sumber :  http://cetak.kompas.com/read/2011/03/06/03563119/siang.ngemis.malam.di.hotel
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar