Senin, 01 November 2010

haa iki Bukti Intervensi Asing

Senin, 01/11/2010 11:40 WIB
Asing 'Tekan' Pemerintah RI Hapus Subsidi BBM dan Listrik
Suhendra - detikFinance






Jakarta - Pemerintah Indonesia terus didorong untuk berkomitmen menghapuskan subsidi BBM maupun listrik secara bertahap pada tahun 2014. Kali ini dorongan didapat dari Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation For Economic Co-Operation and Development (OECD).

Menurut survei OECD penghapusan terhadap subsidi energi akan mengurangi beban daya fiskal Indonesia. Pemerintah pun perlu melakukan pengalihan subsidi yang tepat sasaran.

"Sosialisasi yang luas soal manfaat penghapusan subsidi serta peralihannya kepada skema bantuan tunai langsung yang tepat sasaran akan dapat membantu mengatasi hambatan reformasi," kata Sekjen OECD Angel Gurria di sela-sela acara peluncuran Investment Policy Review dan Laporan OECD Survey Ekonomi Indonesia 2010 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (1/11/2010).

Sebelumnya, forum G20 juga mendorong anggota-anggotanya termasuk Indonesia untuk menghilangkan subsidi BBM, karena tidak efisien dan mengancam perubahan iklim.

Dalam laporan survei itu juga diungkapkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia periode 2009-2010 cukup mengesankan ditandai keluarnya Indonesia dari krisis global relatif tanpa ada masalah dibandingkan dengan negara lain. Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi 4,6% tahun lalu atau masuk tiga negara yang tumbuh positif.

"Namun beberapa kelemahan masih menghambat kemajuan dan Indonesia harus menjalankan agenda reformasi untuk dapat meningkatkan pertumbuhan jangka panjang," katanya.

Selain itu survey OECD juga mengungkapkan pemerintah harus melakukan peningkatan investasi di bidang infrastruktur karena hal ini akan mengatasi hambatan terhadap masalah potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Mengenai jaringan pengamanan sosial, pelayanan yang meluas dan pendidikan termasuk pelayanan kesehatan yang baik akan mendukung pertumbuhan. Survei ini juga menyoroti soal pendidikan, tenaga kerja, pemeliharaan kesehatan, dan perlindungan sosial.

Di tempat yang sama Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan survei ekonomi yang dilakukan oleh OECD ini mencakup 4 hal yaitu mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, subsidi energi, infrastruktur dan kebijakan sosial.

Dikatakannya survei ekonomi ini akan dilakukan dua tahun sekali untuk Indonesia. Sementara dalam kerangka ASEAN pun dilakukan survei serupa yang akan diluncurkan pada tahun 2011.

"Economic survey ini dilakukan pada tahun 2009," katanya.

(hen/dnl)

Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/11/01/114053/1481325/4/asing-tekan-pemerintah-ri-hapus-subsidi-bbm-dan-listrik?f9911013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar