Senin, 15 November 2010

haa iki pak Bondan Test Makanan

Senin, 15/11/2010 10:55 WIB

Nasi Goreng Organik nan Mak Nyuss!

Bondan Winarno - detikFood
Nasi Goreng Organik nan Mak Nyuss!
Foto: Bondan W
 
 
Jakarta - Sekitar dua tahun yang lalu, Jane Chen - yang mulai "gila" makanan organik, alkali, maupun makrobiotik - mengajak saya mencoba masakan di restoran ini. Ketika itu, restoran Chandi baru saja buka. Ternyata, Dwi Agung Nugroho, chef owner-nya, adalah teman Gino Jr., menantu saya. Istri Agung juga teman Gino ketika belajar di Prancis. Dunia memang sempit, ternyata.
   
Sudah lama saya tidak singgah ke Chandi. Bahkan sudah melupakannya. Maka, ketika Abdul Rachman, CEO detik.com, belum lama ini memuji keistimewaan Chandi, saya pun segera menyempatkan singgah ke alamat yang ditunjukkan. E, ladalah! Lha, saya kan pernah ke sini? Barangkali saya mulai pikun, ya?
   
Setting-nya memang fine dining. Semua meja memakai taplak putih bersih. Di kartu namanya tertulis: Modern Asian Cuisine. Sedang pada kartu menunya tertulis lain lagi: A Gastronomic Twist on South-East Asia Cuisine. Di bagian depan tampak lemari pendingin berisi ratusan botol wine. Daftar menu pun menampilkan berbagai sajian kreasi baru yang tampaknya memang sesuai untuk "ditemani" wine.
   
Di deretan makanan pembuka, tampak berbagai pilihan menarik, antara lain: sup semangka dingin (Rp 32 ribu), be sisit (ayam suwir bumbu sambal matah, khas Bali, Rp 44 ribu), soft-shell crab salad (Rp 68 ribu), seared scallop salad, dan soy cured salmon.
   
Saya memilih black pepper crab dumplings (Rp 68 ribu) yang menurut pramusaji merupakan salah satu appetizer favorit di restoran ini. Penampilannya memang seperti pangsit pada umumnya. Karena kulitnya terlihat agak tebal (maaf, saya memang penyuka pangsit yang berkulit sangat tipis), saya membongkar pangsit itu dan langsung mengambil isinya - serpihan daging kepiting berbumbu lada hitam. Hmm, yummm. Manis alami daging kepiting dan gurihnya bumbu. Lada hitamnya sendiri tidak berlebihan - cukup untuk sedikit menggetarkan lidah.
   
Ketika memilih hidangan utama, saya menerima saran Agung untuk mencoba nasi gorengnya. Duuuh, kok desperate amat, sih? Masuk restoran sebagus ini hanya untuk makan nasi goreng? "You won’t regret it," kata Agung sambil meneruskan pesanan ke dapur. Saya melirik ke menu. Di sana tertulis: Agung's Queen Prawn and Scallop Black and Red Nasi Goreng. Bahwa menu ini memakai nama si empunya, tentunya berkategori signature dish.
   
OK, let's see. Plating si nasi goreng ini, ternyata, memang istimewa. Tampak nyata bulir-bulir gendut nasi dari beras hitam dan beras merah (keduanya organik!) bersalut orak-arik telur. Sepasang udang berukuran besar menjadi side piece yang dominan, tiga butir grilled scallop, dan beberapa cincin panfried cumi-cumi. Aromanya pun mulai menggelitik lubang hidung. Hmm, cakep juga, nih.
   
Sendokan pertama langsung member kejutan. Seperti tidak ada jejak-jejak minyak sama sekali. Lidah tidak terasa licin oleh minyak goreng. Ternyata, di antara nasi goreng itu "terselip" beberapa lembar daun bercitarasa mirip basil, tetapi lebih lembut. Jurumasak menyebutnya tarragon. Tetapi, menurut saya, tarragon tidak leafy bentuknya. Ini justru mirip semacam basil di Vietnam (sisinya bergerigi) yang banyak dipakai secara segar. Daun inilah yang turut membuat nasi goreng ini out of this world.
   
Tingkat kematangan udang, scallop, maupun cumi-cuminya pun mengagumkan. Mak nyuss-lah, pokoke!
   
Daftar menu Chandi tidak terlalu lebar. Terfokus pada beberapa sajian pilihan. Penganut vegetarian murni pun boleh merasa nyaman makan di sini dengan berbagai pilihan istimewa. Saya juga memesan citrus lemon grass spritzer yang diam-diam saya catat resepnya agar dapat membuat sendiri di rumah. Ayo, kapan traktir saya ke Chandi? (Bondan Winarno)

Chandi
Jl. Laksmana 72
Seminyak, Bali
0361 731060


( eka / Odi ) 
Sumber : http://www.detikfood.com/read/2010/11/15/105513/1494360/933/nasi-goreng-organik-nan-mak-nyuss?992205284

Tidak ada komentar:

Posting Komentar