Senin, 22 November 2010

haa iki : Ketua Tim ke Rusia Harus Klarifikasi

DPR Telantarkan TKW
Ketua Tim ke Rusia Harus Klarifikasi
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liu
Senin, 22 November 2010 | 09:47 WIB
AGUS SAFARI
Rombongan tenaga kerja indonesia tengah menunggu keberangkatan pesawat menuju Jakarta di Bandara Dubai, Sabtu (6/11/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo, yang juga Ketua Fraksi PDIP di Parlemen, meminta ketua tim studi banding rumah susun ke Rusia, harus melakukan klarifikasi terkait pemberitaan penelantaraan seratusan TKW oleh anggota DPR di Dubai.
Pemberitaan soal penelantaran dinilai sudah meluas dan membutuhkan klarifikasi. "Prinsipnya, anggota DPR, di mana pun, jika bertemu dengan anggota masyarakat yang bermasalah, harus dibantu habis-habisan. Setidaknya, anggota DPR harus membantu mengkomunikasikannya dengan KBRI atau KJRI setempat," ujar Tjahjo kepada Kompas.com, Senin (22/11/2010) di DPR RI.
Terkait dua anggota FPDIP yang diberitakan turut serta dalam tim studi banding ke Rusia, Tjahjo membantahnya. Dikatakan Tjahjo, dirinya telah memanggil dua orang, Irvansyah (Fraksi PDI-P) dan Sadarestuwati (Fraksi PDI-P). "Ini clear. Anggota kami ikut studi banding yang ke Italia," kata Tjahjo.
Seperti diberitakan, rombongan anggota DPR dari Moskow, Rusia, transit bersama rombongan tenaga kerja wanita Indonesia di Dubai. Penerbangan mereka ke Jakarta ditunda karena lalu lintas udara tidak aman akibat debu letusan Gunung Merapi. Diberitakan, akibat penundaan itu para TKW bingung karena tidak tahu harus berbuat apa. Mereka kemudian dibantu oleh sejumlah "relawan" Indonesia. Rombongan anggota DPR dilaporkan bersikap acuh tak acuh terhadap seratusan lebih TKW yang kebingungan.
Menurut catatan Kompas.com, anggota DPR yang mengunjungi Moskow adalah panja RUU Rumah Susun. Hingga hari ini Kompas.com, belum berhasil memperoleh konfirmasi dari anggota Panja yang diduga pergi ke Rusia. Informasi mengenai nama-nama yang pergi ke Rusia tertutup rapat. Sejumlah nomor ponsel anggota dewan yang dihubungi pun mati.
Editor: Heru Margianto
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/11/22/0947129/Ketua.Tim.ke.Rusia.Harus.Klarifikasi-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar