Rabu, 03 November 2010

haa iki Call Center 123 (PLN)

Yth. Dirut PLN
Bapak Dahlan Iskan

Sejak tadi malam rumah mertua saya di daerah Cipete Selatan mati lampu, sampai dengan pagi saat orang bersiap beraktifitas ternyata yang ditunggu belum juga nyala.
Saya teringat PLN menyediakan Call Center 123 yang menawarkan bantuan informasi gangguan, dan dengan suara yang bagus & sopan petugas Call Center 123 memohon maaf kepada saya yang cuma rakyat, atas ketidaknyamanan tersebut. Saya bertanya kerusakannya ada dimana dan kapan perkiraan selesai diperbaiki, sekali lagi dijawab dengan iringan permohonan maaf, bahwa kerusakan tengah diperbaiki oleh Area Pelayanan Mampang, karena ada trafo yang rusak, sedangkan kapan perkiraan selesai tidak tahu. Waduh, mohon maaf pak Dirut, saya telah kumawani memarahi anak buah bapak, saya bilang : "Anda gimana bertugas di call center kok tidak mampu memberi informasi yang seharusnya bukan sesuatu yang sulit untuk dijelaskan ke pelanggan",  sekali lagi petugas Call Center 123 menjawab dengan ucapan permohonan maaf.
Sampai siang tadi ternyata Listrik yang saya dan penghuni sekitar di Cipete Selatan tunggu belum nyala juga. Dengan memberanikan diri sekitar jam 12:19:02 saya kembali telpon Call Center 123, menanyakan kapan listrik ini akan nyala, ternyata jawabn yang saya terima masih sama, suara merdu seorang petugas wanita berbunyi : "Mohon maaf bapak atas ketidaknyamanan ini, kami belum tahu kapan listrik ini akan menyala", ketika saya tanya dimana letak kerusakan tersebut, "Mohon maaf bapak, kami tidak tahu tapi itu sudah ditangani oleh petugas PLN AP Mampang". Kembali saya marah-marah, betapa beraninya saya ini memarahi petugas perusahaan listrik negara.
Bapak Dahlan Iskan, sejujurnya dalam ketidaknyamanan saya karena tidak bisa mandi karena air habis (air di rumah mertua saya disedot dari tanah dengan menggunakan pompa listrik), saya sebenarnya ingin memahami bahwa mungkin memang kerusakan ini terlalu 'berat' walaupun luas wilayah yang terkena pemadaman sangat kecil sehingga PLN tidak merasa perlu melakukan pengumuman. Yang saya inginkan secara pribadi sebenarnya adalah kemampuan dari petugas dari layanan Call Center 123 untuk menjelaskan kepada konsumen tentang problem apa yang sedang terjadi, apa tindakan yang tengah dilakukan, dan kapan kira-kira problem mampu teratasi. Sedangkan permohonan maaf bisa disampaikan pada akhir penjelasan. Rasanya dengan demikian kompetensi dari petugas Call Center 123 menjadi sangat tampak dan berkwalitas. Bahwa kemudian sudah dijelaskan panjang lebar namun pelanggan masih ngomel-ngomel, marah-marah atau bahkan memaki-maki itu adalah konsekwensi dari petugas garda depan dari sebuah perusahaan layanan umum.
Bapak Dahlan Iskan, saya menjadi sedih dan kembali saya kumawani berkata "Betapa kasihan bapak. Sebagai Dirut dengan semangat menyala yang Insya Allah saya yakin bapak ikhlas berkata ingin memajukan PLN dan memberi jaminan tentang tidak adanya pemadaman, dan meluncurkan program sejuta sambungan baru, disisi lain ada komponen dari perusahaan yang bapak pimpin yang tidak mampu mendukung akselerasi kerja (kelangsungan/kelancaran pelayanan Listrik)"
Menurut saya peningkatan kualitas pelayanan Call Center 123 tersebut seharusnya sudah ada bagian yang menangani tidak perlu seorang Dirut sampai juga mengurusi hal tersebut.
Dengan jujur dan tulus saya berdoa semoga bapak selalu sehat dan mampu menularkan semangat kerja bapak kepada seluruh jajaran PLN termasuk para petugas Call Center 123.
Oh iya pak, karena saya tidak mendapat jawaban memuaskan dari Call Center 123 saya berusaha menelpon ke Area Pelayanan Mampang di 79192212, namun sayangnya tidak ada yang menjawab. saya dapat nomer telepon itu dari websita yang saya buka di http://www.plnjaya.co.id/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar