Kamis, 24 Februari 2011

haa iki Indonesia sebaiknya memfokuskan diri ke level Asia Tenggara terlebih dahulu

Kamis, 24 Februari 2011

Tudingan ke Lini Bertahan

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Turkmenistan meluapkan kegembiraan setelah mengalahkan tim Indonesia, 3-1, dalam laga Pra-Olimpiade 2012 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/2).
Palembang, Kompas - Kesalahan individu pemain bertahan menjungkalkan Indonesia, 1-3, pada laga pertama pra-olimpiade melawan Turkmenistan di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/2). Karena hilang konsentrasi, Indonesia kecolongan dua gol dalam lima menit.
”Tim bermain bagus, tetapi ada beberapa pemain yang melakukan kesalahan. Dua gol terakhir terjadi karena kesalahan individu pemain,” ujar Pelatih Indonesia Alfred Riedl.
Riedl menilai, hasil imbang yang dicapai pada babak pertama merupakan hasil yang adil. Indonesia tidak bisa berharap terlalu banyak karena melawan tim yang tangguh dan unggul dari sisi fisik. Strategi serangan melalui sayap juga tidak berjalan karena pemain Turkmenistan yang berpostur tinggi besar menutup ruang gerak Oktovianus Maniani di sayap kiri.
Sementara sayap kanan Dendi Santoso sudah berusaha maksimal menghambat pergerakan kapten Turkmenistan, Amanov Arslanmyrat. Duet gelandang Egi Melgiansyah dan Hendro Santoso pun bekerja keras menembus dua bek tengah Shoyunov Shohrat dan Atayev Ahmet yang tingginya di atas 180 cm.
”Para pemain sudah tampil maksimal dan berusaha sekuat mungkin. Saya berterima kasih kepada para pemain yang telah bekerja keras,” ujar Riedl.
Kekalahan ini, dinilai oleh Riedl, sebagai introspeksi bahwa Indonesia sebaiknya memfokuskan diri ke level Asia Tenggara terlebih dahulu. Indonesia tidak bisa langsung meloncat ke level Asia. Ia pun menilai konflik di PSSI juga tidak bagus bagi Indonesia yang sedang berbenah. Mengenai masalah di PSSI apakah memengaruhi para pemain, Riedl mengaku tidak tahu.
Pelatih Turkmenistan Kochumov Amanklych menilai, kunci kemenangan Turkmenistan pada laga pertama ini adalah persiapan aklimatisasi di Thailand selama sepekan. Para pemain menjalani penyesuaian dengan udara panas supaya bisa bermain maksimal. Mereka juga baru berlatih bersama-sama selama sebulan sehingga perlu persiapan ekstra.
”Persiapan di Thailand selama seminggu sangat penting. Liga nasional baru bergulir selama dua minggu dan para pemain perlu bermain bersama-sama,” ujar Amanklych.
Indonesia sempat unggul pada menit ke-13 melalui sontekan tumit belakang Titus Bonai. Pemain muda Persipura Jayapura ini mengecoh dua pemain bertahan Turkmenistan yang menempelnya dengan menyontek bola mendatar hasil tendangan bebas Okto. Bola membentur dada pemain Turkmenistan dan masuk ke gawang.
Gol pembuka itu disambut teriakan gembira sekitar 20.000 penonton di stadion.
Keunggulan Indonesia 1-0 hanya bertahan tiga menit. Kapten Turkmenistan, Amanov Arslanmyrat, menyamakan kedudukan 1-1 melalui tendangan bebas mendatar.
Pada babak kedua, Turkmenistan meningkatkan tempo permainan dan agresif menyerang.
Gol kedua Turkmenistan lahir pada menit ke-80 melalui Boliyan Aleksandr, diikuti gol ketiga oleh Vahyt, lima menit menjelang bubaran. (ANG)
Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2011/02/24/04230660/tudingan.ke.lini.bertahan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar