Jumat, 04 Februari 2011

haa iki Menlu Dianggap Bohong

Menlu Dianggap Bohong Soal Evakuasi dan Logistik
Headline
inilah.com/Wirasatria
Oleh: Moh. Anshari
Nasional - Jumat, 4 Februari 2011 | 07:25 WIB

 
INILAH.COM, Jakarta - Komitmen Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Mesir dipertanyakan. Bahkan, klaim-klaim Menlu, Marty Natalegawa soal evakuasi dan bantuan logistik dianggap hanya omong kosong.

Hal itu diungkapkan Abdul Jalil (27), mahasiswa pascasarjana Universitas Al-Azhar asal Madura Jawa Timur yang tinggal di Bawabah tiga, Hay 'Asyir (distrik 10), Nasser City, Kairo.

"Menlu katanya bilang kami akan diungsikan ke Yordan atau Jeddah. Itu pembohongan apa lagi. Prosedur evakuasi langsung ke Indonesia saja masih jauh dari yang diharapkan. Malah nggak cepat dan nggak sekaligus sejak hari kemarin," tutur Jalil ketika berbincang-bincang dengan INILAH.COM, melalui pesan di jejaring sosial facebook, Jumat (4/1/2011).

Pria lajang yang juga kuliah di American Open University ini membandingkan upaya penanganan pemerintah Malaysia terhadap warganya yang kuliah di Mesir.

"Mereka yang diungsikan ke Jeddah itu mahasiswa Malaysia, karena mereka punya imarah (apartemen) jemaah haji Malaysia yang bisa menampung 50 ribu orang," terangnya.

Menurut Jalil, mayoritas mahasiswa asal Indonesia sebenarnya ingin secepatnya pulang ke Tanah Air karena sudah tak tahan dengan situasi keamanan Mesir yang kian mencemaskan.
Namun, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tak sigap.
"Prosedur evakuasi sangat rumit dan ketidaktegasan pihak KBRI dalam mengambil kebijakan yang membuat kami berang. Apalagi harus dicicil. Entah dikhawtirkan negara akan dirugikan dengan biaya evakuasi dibanding mendahulukan keselamatan kami. Saya bawaannya mau nabok orang KBRI aja," tukasnya kesal.

Jalil juga sangat kecewa dengan komitmen pemerintah RI terkait bantuan logistik. "Menlu mengatakan bahwa akan ada bantuan logistik. Mana? Nggak ada. Bohong itu. Sampai sekarang nggak ada. Yang ada cuma uang buat keamanan tadi. Kalaupun itu dinamakan bantuan logistik dengan nama lain, mana cukup uang. Karena cuma sekitar Rp750 ribu untuk tiap organisasi kekeluargaan mahasiswa. Padahal, tiap kekeluargaan lebih dari 200 anggota, bahkan ada yang 400-600 anggota/organisasi," tandas aktivis Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) ini.

Dari awal, tambah alumnus Ponpes RUA ini, pelayanan pihak KBRI sudah sangat mengecewakan.
Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/1206622/menlu-dianggap-bohong-soal-evakuasi-dan-logistik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar