Selasa, 08 Februari 2011

haa iki Lampu Kuning Untuk Motor

Selasa, 08 Februari 2011

Kendalikan Sepeda Motor

Jakarta, Kompas - Populasi sepeda motor yang mencapai 9 juta unit tahun ini mendominasi jalanan Jakarta. Jumlah ini diperkirakan akan berlipat bila pemerintah jadi menerapkan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi. Pengendalian sepeda motor mutlak diperlukan.
”Logikanya, yang menjadi mayoritas harus diberi perhatian lebih. Ini tanggung jawab pemerintah dan kepolisian,” kata peneliti transportasi Universitas Indonesia, Jachrizal Sumabrata, Senin (7/2).
Saat ini, sesuai data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta per Desember 2010, perbandingan antara kendaraan pribadi roda empat dan sepeda motor, sekitar 3,5 juta unit dibanding 9 juta unit. Adapun populasi angkutan umum, termasuk bus transjakarta, hanya 61.199 unit atau dua persen dari total jumlah kendaraan di Jakarta.
Jachrizal menambahkan, sepeda motor menjadi pilihan murah karena angkutan massal murah dan terintegrasi belum ada. Untuk itu, pemerintah dan kepolisian wajib melindungi pengguna sepeda motor. Namun, fakta bahwa perilaku pengguna sepeda motor kian meresahkan juga tidak bisa diabaikan.
”Untuk itu, pemerintah harus berpikir kreatif. Jangan hanya menyuruh pengguna sepeda motor minggir ke ruas paling kiri,” kata Jachrizal lagi.
Pengamat transportasi, Fransiscus Trisbiantara, mengatakan, kebijakan pengaturan sepeda motor tidak bisa dilakukan separuh-separuh saja.
”Karena ada banyak kecelakaan lalu lintas, dibutuhkan berbagai tindakan yang harus dibiayai sehingga pajak kendaraan bermotor perlu dinaikkan. Kenaikan pajak ini diharapkan juga bisa mengurangi angka sepeda motor,” ucap Trisbiantara.
Sementara pajak yang diperoleh juga bisa digunakan antara lain untuk pengetatan seleksi pembuatan surat izin mengemudi (SIM), termasuk kursus mengemudi, pemberlakuan pembelian sepeda motor dengan cara menunjukkan SIM, operasi lapangan untuk menegakkan aturan, serta pelarangan sepeda motor melintasi jalan yang sudah dilewati bus transjakarta.

Dampak BBM bersubsidi
Terkait rencana pemerintah membatasi penjualan BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi roda empat atau lebih, mulai 1 April mendatang jumlah pengendara sepeda motor diperkirakan bakal makin berlipat.
”Dengan kondisi angkutan umum yang mahal dan belum terintegrasi satu dengan yang lain, sebagian pengguna mobil bakal beralih ke sepeda motor. Populasi sepeda motor bisa naik tiga kali lipat. Apalagi, harga BBM nonsubsidi semakin mahal,” kata anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta, Tulus Abadi.
Untuk membatasi jumlah sepeda motor di jalan raya, Trisbiantara juga mengusulkan agar sepeda motor ikut diharuskan memakai BBM nonsubsidi.
”Semua kebijakan ini harus diikuti dengan penataan angkutan umum, termasuk menambah jumlah bus transjakarta. Kalau ada niat tulus Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan aparat kepolisian, saya yakin dalam dua bulan jumlah bus transjakarta bisa ditambah drastis,” tuturnya.
Kondisi jalan raya yang tidak ramah bagi pengendara sepeda motor dengan berbagai penghambat, seperti rambu-rambu yang membingungkan dan jalur bus transjakarta di luar jalan protokol, menimbulkan kelelahan dan memicu agresivitas pengguna jalan.
”Saya yakin kalau ada survei tentang penyebab stres di Jakarta, kekacauan lalu lintas akan menjadi penyebab utama. Ketika situasi makin susah ditebak, beban stres pengendara menjadi makin tinggi. Ketika antisipasi yang sudah disiapkan meleset, beban stres pun bertambah,” kata psikolog, Ratih Ibrahim.
Menurut Ratih, sering kali parahnya kondisi lalu lintas melewati batas toleransi pengguna jalan. Akibatnya, selain stres, pengguna jalan menjadi agresif.
”Pengendara meletupkan stres dengan perilaku yang tidak benar, misalnya memaki pengguna jalan lain, menerobos rambu-rambu, dan menyerobot trotoar,” kata Ratih.
General Manager PT Astra Honda Motor Kristanto berpendapat perlu pendidikan berkendara aman sejak usia dini yang bisa diberikan kepada kalangan remaja di sekolah. ”Sulit untuk menciptakan formula yang bisa mengubah perilaku pengendara motor agar berkendara aman secara instan. Tetap dibutuhkan waktu untuk memberikan kesadaran kepada mereka agar berkendara lebih aman,” tuturnya.(MDN/FRO/ART/NEL)
Sumber :  http://cetak.kompas.com/read/2011/02/08/04080183/kendalikan....sepeda.motor
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar