Rabu, 10 Maret 2010

haa iki el nino dan pengaruh musim kemarau

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/10/03535762/el.nino.dan.tiga.indikator..pengaruhi.musim.kemarau

IKLIM DAN CUACA
El Nino dan Tiga Indikator Pengaruhi Musim Kemarau
Rabu, 10 Maret 2010 | 03:53 WIB
Jakarta, Kompas - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika saat ini terus memantau fenomena El Nino yang disertai tiga indikator lainnya, yaitu Dipole Mode, Madden Julian Oscillation, dan perubahan angin muson timur. Ke- empat fenomena ini berpengaruh secara serempak terhadap musim kemarau yang akan berlangsung di wilayah Indonesia.
”Sekarang ini tidak bisa lagi melihat data yang berdiri sendiri, seperti halnya El Nino yang diperingatkan NOAA (The National Oceanic and Atmospheric Administration) Amerika Serikat,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sri Woro B Harijono dalam konferensi pers mengenai Prakiraan Musim Kemarau 2010 di Indonesia, Selasa (9/3) di Jakarta.
Menurut Sri Woro, untuk mengetahui dampak terhadap musim kemarau, El Nino masih mempunyai tiga ”teman” lainnya yang juga harus dipantau.
Hasil pemantauan tersebut, yaitu El Nino pada akhir Februari 2010 masih berlangsung dengan intensitas moderat. Sementara prediksi Maret hingga Juni 2010, El Nino melemah hingga berubah netral.
Nilai indeks Dipole Mode pada Februari 2010 berkisar antara minus 0,4 dan 0,4. Ini mengindikasikan pergerakan uap air Samudra Hindia dari arah selatan India atau timur Afrika menuju wilayah Indonesia dalam intensitas normal.
Intensitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada Februari 2010 terpantau 0,8 yang terus melemah hingga minggu pertama Maret 2010. Kondisi demikian mengindikasikan tidak ada penambahan awan hujan.
”Kesimpulannya, kemarau akan normal,” kata Sri Woro.
Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Humas BMKG Edison Gurning, musim kemarau di beberapa wilayah di Indonesia—sebagian besar di wilayah Jawa Timur—mulai lebih awal. (NAW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar