Kamis, 04 Maret 2010

haa iki tentang teknologi juga

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/03/06392134/berbicara.lebih.jelas.di.keramaian

BLUETOOTH SILUMAN
Berbicara Lebih Jelas di Keramaian
Rabu, 3 Maret 2010 | 06:39 WIB
Masih ingat tulisan tentang ponsel yang bisa didengarkan melalui dahi atau bagian kepala lainnya setahun yang lalu di media ini? Ya, ponsel dengan teknologi konduksi tulang (bone conduction). Sedikit banyak ulasan itu membuka wawasan bagi pembaca bahwa mendengarkan suara vokal tidak harus melewati lubang telinga sebagaimana biasanya.
Demikian pula sebaliknya, mengirimkan suara vokal pengguna ponsel juga tidak harus memungut suara langsung dari mulut yang merambat di udara sebelum ditangkap mikrofon ponsel. Getaran suara yang merambat melalui melalui tulang ternyata juga dapat diambil oleh sensor pendengar Bluetooth di telinga dan mengirimnya melalui ponsel.
Teknologi konduksi tulang yang digunakan pasukan militer khusus di seluruh dunia ini ternyata mampu mengatasi situasi ribut di sekeliling pengguna. Suara gaduh di sekitar lingkungan ramai yang merambat melalui udara ini sangat memengaruhi ucapan yang dikirimkan ke mikrofon ponsel. Namun dengan sensor getar tulang mampu mengisolir suara yang dirambatkan oleh udara dan hanya memungut suara yang dirambatkan tulang.
Perusahaan telekomunikasi Motorola merupakan yang pertama mengadopsi teknologi melalui perangkat bebas-genggam Bluetooth telinga dan mengombinasikan dengan teknologi pemangkas derau. Perangkat Motorola Endeavor HX1 menggunakan teknologi ini melengkapi teknologi CrystalTalk yang sudah lebih dahulu diimplementasikan pada perangkat bebas-genggam maupun ponsel buatannya.
Teknologi CrystalTalk sendiri tujuannya untuk menghilangkan noise, tetapi lebih pada lingkungan yang normal. Untuk lingkungan yang ramai, termasuk saat terkena terjangan angin saat berkendaraan, pengguna tinggal memencet tombol stealth. Suara lingkungan yang gaduh tidak lagi tertangkap dan sensor telinga secara otomatis hanya menangkap getaran tulang.
Namun, akan lebih ideal apabila tombol stealth yang menyerupai sebuah aksesori dari perangkat bebas genggam itu dibuat semudah mungkin untuk bisa diraba. Sebab, bagaimanapun pengguna hanya bisa meraba di perangkat yang tersangkut di telinga itu dan situasi yang ramai biasanya membuat pengguna sedikit gagap, bisa-bisa malah memencet tombol putus hubungan yang ada di atasnya.
Meski demikian, teknologi kombinasi seperti ini setidaknya cukup membayar kelelahan telinga yang harus menahan beban alat bebas-genggam seberat 13 gram itu dalam waktu cukup lama. Apalagi alat ini memiliki kapasitas baterai sampai 240 jam untuk standby dan tujuh jam bicara. (awe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar