Rabu, 19 Januari 2011

haa iki Bukan Main Ibu Ini

Kim Clijsters Permalukan Safina
Rabu, 19 Januari 2011 | 03:02 WIB
 
 
Melbourne, Selasa - Petenis Belgia Kim Clijsters mengaku menyesal dan bersalah seusai mengalahkan petenis Rusia Dinara Safina dengan angka yang mencolok 6-0, 6-0 pada babak pertama Grand Slam Australia Terbuka, Selasa (18/1). Dia juga merasa tak memberi simpati untuk Safina.
”Perasaan saya benar-benar tidak enak. Terus terang saya berharap dia bisa bangkit dan kembali membangun kepercayaan dirinya,” kata Clijsters seusai pertandingan.
Hasil pertandingan antara sesama mantan pemain nomor satu dunia dengan angka mencolok ini cukup memalukan. Kekalahan Safina ini bahkan menjadi rekor skor terburuk yang didapat mantan pemain nomor satu dunia di ajang grand slam.
Ironisnya rekor buruk sebelumnya juga dicatat Safina ketika dikalahkan Venus Williams di babak semifinal Wimbledon dua tahun silam. Dinara Safina ini menjadi pemain putri mantan nomor satu dunia pertama yang mencatat kekalahan terburuk sejak sistem pertandingan ini dimulai tahun 1975.
Clijsters, yang telah meraih tiga gelar grand slam dan menjadi finalis Australia Terbuka tahun 2004, berusaha menghibur Safina dengan mengatakan, Safina masih punya banyak kesempatan untuk mengembalikan permainan terbaiknya.
”Ini hanya masalah kepercayaan diri. Permainan berikutnya dia sendiri yang akan menentukan. Tentu saja dia meraih peringkat nomor satu dunia bukan karena sebuah keberuntungan,” ujar Clijsters.

Dukungan penonton
Tidak hanya Clijsters, penonton pun berusaha membantu Safina dengan memberi dukungan saat dia bertanding. Namun, semua dukungan itu tidak banyak membantu membangkitkan permainan Safina.
”Saya tidak tahu mengapa saya tidak bisa meraih poin. Sepertinya saya tak berdaya. Saya memegang kepala dan berpikir apa yang saya lakukan? Namun, saya tak menemukan jawaban,” ujarnya.
Dunia seakan runtuh bagi Safina. Kurang dari dua tahun lalu, Safina berada di puncak sebagai petenis nomor satu dunia. Kekalahan ini bisa melempar Safina keluar dari peringkat 100 dunia.
”Tentu saja ini menyakitkan, tetapi apa yang bisa saya lakukan? Pertama mungkin saya akan berusaha mencari jawaban apa yang terjadi saat ini. Kedua, merinci kesalahan dan kerja keras memperbaiki kesalahan,” kata Safina yang pekan lalu juga dikalahkan petenis Perancis Marion Bartoli di Turnamen Hobart.
Safina bukan satu-satunya mantan pemain nomor satu dunia yang tersingkir di babak pertama Australia Terbuka di Melbourne. Petenis Serbia Ana Ivanovic juga mengalami hal yang sama. Unggulan 19 ini takluk oleh petenis peringkat 49 dunia asal Rusia, Ekaterina Makarova, 6-3, 4-6 8-10.
Ivanovic menyalahkan kekalahan itu karena dampak cedera perutnya yang didapat saat tampil di Piala Hopman. Meski demikian, Ivanovic bertekad bangkit dan berupaya masuk peringkat 10 besar dunia. ”Banyak hal positif dari hasil ini yang bisa diambil. Saya pun masih optimistis bisa kembali ke sepuluh besar,” ujar Ivanovic.
Di bagian putra, pertandingan mendebarkan terjadi antara petenis Argentina David Nalbandian versus petenis tuan rumah Lleyton Hewitt. Setelah bermain selama empat jam 48 menit, Nalbandian akhirnya keluar sebagai pemenang dengan angka 3-6, 6-4, 3-6, 7-6 (7/1), 9-7.
Kemenangan mudah diraih petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, setelah lawannya asal Brasil mundur karena cedera. Hasil serupa juga diraih Andy Murray.(REUTERS/AFP/OTW)
Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2011/01/19/03025731/.kim.clijsters.permalukan...safina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar