Selasa, 17 Agustus 2010

haa iki kuliner dengan pak Bondan

Senin, 16/08/2010 13:47 WIB

Dari Martabak Medan hingga Sate Domba Afrika

Bondan Winarno - detikFood
Share :
Dari Martabak Medan hingga Sate Domba Afrika
Foto: Bondan W
Jakarta - Mau buka puasa ke mana lagi? Pertanyaan ini selalu muncul setiap saat menjelang berbuka. Dan setiap kali pula kita kebingungan mencari jawabnya.

Untungnya, sekarang kian banyak tempat-tempat berbuka puasa "musiman" yang dihadirkan di berbagai pelosok Jakarta. Misalnya, deretan warung tenda nasi kapau di bawah viaduk Kramat Raya. Atau, pasar kaget di Bendungan Hilir yang menjajakan berbagai masakan siap saji untuk dibawa pulang.

Sejak beberapa tahun belakangan ini, pengelola Mal Kelapa Gading juga setia menyelenggarakan acara kuliner yang diberi tajuk Arabian Night, di sekitar lokasi La Piazza, Mal Kelapa Gading 3. Buka sore menjelang berbuka, acara ini sekaligus menjadi lokasi ngabuburit yang populer.

Di panggung, tampil bergantian beberapa kelompok penghibur membawakan musik padang pasir. Para tamu dapat sekaligus berjalan-jalan sambil memilih hidangan apa gerangan yang bakal menjadi sasaran untuk berbuka puasa. Para pramusaji mengenakan busana Arab, begitu juga beberapa ekor unta fantasi menghiasi lokasi.

Salah satu gerai yang banyak diantre orang adalah Aneka Kurma Al Barokah. Sesuai dengan sunnah Rasulullah, seyogyanya ummat menyantap kurma ketika berbuka puasa. Di kedai ini, selain berbagai macam kurma - termasuk Kurma Nabi yang harganya Rp 2 juta per kilogram - juga ada buah kurma segar yang jarang sekali dapat ditemukan (Rp 200 ribu per kilogram). Buah kurma segar ini rasanya sedikit sepet, tetapi manis dan segar.

Gerai lain yang diantre sebelum Magrib adalah penjual kolak dan bubur. Maklum, begitu bedug ditalu sebagai petanda Magrib, ummat tinggal membuka botol air mineral dan menyantap kolak yang sudah siap di tangan. Ta'jil dingin juga ada: es duren Sakinah. Makanan berat dapat menunggu kemudian, atau dilakukan setelah shalat Magrib berjamaah yang sudah disediakan pula tempatnya.

Makanan yang dapat dipilih untuk berbuka puasa antara lain adalah: ketupat sayur Rusmini, mi aceh Jaly-Jaly, ayam bakar Taliwang, nasi goreng kambing Kebon Sirih, nasi bakar Pondok Murni, nasi kari My Hanoi, nasi kebuli dan pindang iga Putra Sriwijaya, dan lain-lain.

Tiga favorit saya adalah: Martabak Medan dan Roti Cane, Sate Afrika Haji Ismail Coulibaly, dan soto udang Akwang. Martabak Medan adalah penamaan yang membingungkan. Sebetulnya, berdasarkan "penampakannya", martabak ini disebut martabak Aceh atau martabak terbalik. Soalnya, kulit martabaknya diletakkan di dalam, dibalut dengan kocokan telur, rajangan bawang merah dan daun bawang, serta kentang lembut. Bawang merahnya yang istimewa, serta kentang lembut yang dipakai sebagai isi, merupakan kunci kelezatan dan keunikan martabak ini. Dicocol dengan kuah kari ayam atau kari kambing yang juga dapat dipesan bersama roti cane.

Soto udang Akwang pun merupakan "perwakilan" Medan. Kuah sotonya sangat khas Medan. Proteinnya dari udang galah berukuran besar yang benar-benar menggoda mata kita setiap kali melintasi display-nya.

Sate Afrika (dari daging domba) yang hadir di sini juga versinya yang paling asli. Asalnya mangkal di sebelah Museum Tekstil Tanah Abang, Haji Ismail Coulibaly yang berasal dari Mali ini kemudian memanggil adiknya untuk mengawaki gerai baru di Kelapa Gading (di deretan belakang Mal Kelapa Gading 3). Domba panggang yang mak nyuss, disantap dengan loko (pisang tanduk goreng).

Selamat berbuka puasa. Ingat, Arabian Night hanya buka hingga 29 Agustus 2010. (Bondan Winarno)
Arabian Night
La Piazza
Mal Kelapa Gading
Jakarta Utara


( dev / Odi ) 
Sumber : http://www.detikfood.com/read/2010/08/16/134750/1421298/933/dari-martabak-medan-hingga-sate-domba-afrika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar