Rabu, 29 September 2010

haa iki Cerita Tentang G30S-PKI (4)

Rabu, 29/09/2010 15:50 WIB
Peran Media Massa dan 'Palmer Agen CIA'
Eddi Santosa - detikNews



Praha - Melalui kontak rahasia di antara wartawan lokal dengan nama samaran Moslim, Letka dan Literat, residen melakukan kampanye di surat-surat kabar dan organisasi-organisasi massa (ormas).

"Artikel menjadi sinyal untuk kampanye luas bagi pers Indonesia dan radio, yang kemudian melebar kepada protes terhadap impor film Amerika dan kegiatan armada kapal ke-7 USA di wilayah Indonesia," puji residen atas disinformasi yang disebarkan.

Bahkan berita yang disebarkan oleh intelijen Cekoslowakia itu digunakan sendiri oleh presiden Sukarno dalam pidato-pidatonya. Bahkan presiden Soekarno kemudian membatalkan rencana kunjungannya ke AS pada Mei 1964.

Enam bulan kemudian residen yang pada saat itu dikepalai oleh Vaclav Louda (Havlik) mengeluh bahwa kegiatan terhadap Amerika melemah. Para anggota intelijen di Jakarta maupun di pusat (Praha) yang di awal 1964 membentuk departemen disinformasi, berusaha untuk mencari tahu bagaimana caranya melemahkan posisi Amerika di Indonesia secara permanen.

Bidikan mereka diarahkan kembali kepada warga Amerika, Bill Palmer, yang pada saat itu resmi menjadi kepala American Moving Picture Association in Indonesia (AMPAI) di Jakarta, yang mewakili perfilman AS di Indonesia. Sudah sejak pertengahan 50-an dan 60-an intelijen Cekoslowakia menyimpulkan bahwa Bill Palmer adalah kepala cabang lokal CIA di Jakarta.

Oleh karena itu pada Maret 1960 intelijen Cekoslowakia melakukan survei di sekitar villa kediaman Palmer dan hasil dokumentasi fotografi yang dibuat dikirim ke Praha.

Sejak saat itu Palmer muncul secara teratur dalam daftar utama sasaran residen intelijen Cekoslowakia. Oleh para intelijen Cekoslowakia, Palmer dicirikan dengan 'bertubuh gempal kecil, kepala berbentuk kentang, gundul, hidung mancung, memakai kacamata.' Namun tidak diperoleh informasi signifikan mengenai pria setengah baya ini.

Pada awal 1964 markas intelijen di Praha memberikan minat baru terhadap Palmer dan menulis surat ke residen bahwa ada 'seorang teman' mengusulkan untuk menerapkan suatu 'tindakan aktif'bersama untuk mendiskreditkan Palmer. Yang dimaksud 'seorang teman' adalah intelijen Soviet.

Usulan ini menghasilkan 'tindakan aktif' dengan nama sandi 'Karno'. Esensinya adalah membongkar kegiatan CIA di Indonesia, antara lain bahwa Palmer dan Duta Besar AS Howard P. Jones pada tahun 1962 menginformasikan Belanda mengenai pergerakan kapal perang Indonesia, yang menyebabkan ditenggelamkannya kapal torpedo Indonesia dalam konflik pembebasan Irian Barat.

Artikel dengan isi berita tersebut oleh intelijen Cekoslowakia diterbitkan di majalah mingguan India Mainstream, milik seorang komunis India bernama Nikhil Chakravarty. Karena haluan politiknya itu India Mainstream sering digunakan oleh intelijen Cekoslowakia sebagai tempat disinformasi berita.

Kemudian Izidor Pociatek bersama 'kontak rahasianya' mengatur agar berita tersebut pada 27/2/1965 dicetak ulang di sebuah surat kabar Indonesia. Dua hari kemudian, informasi dari artikel tersebut dipublikasikan pula oleh harian berpengaruh lainnya.

Artikel tersebut memiliki dampak luarbiasa. Tepatnya pada 28/2/1965 terjadi demonstrasi besar-besaran di depan kediaman Duta Besar AS. Selanjutnya pada 16/3/1965 sekitar 1500 artis, pekerja perfilman dan pemuda merebut gedung AMPAI di Jakarta.

Pada bangunan tersebut terlihat karikatur anti-AS dengan slogan 'Palmer Agen CIA'. Hal itu dijelaskan oleh residen intelijen Cekoslowakia sebagai konsekuensi dari 'tindakan aktif' mereka.

Esoknya pers Indonesia mengomentari kejadian tersebut. Indonesian Herald edisi 17/3/1965 menurunkan artikel yang menuntut pebubaran AMPAI dan agar Palmer dideportasi dari Indonesia atau diadili, karena merupakan agen CIA.

Palmer tak menunggu lama. Pada akhir Maret dia diam-diam meninggalkan Indonesia. Koneksitasnya dengan CIA tidak pernah terbukti.

(es/es)

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/09/29/155012/1451416/10/peran-media-massa-dan-palmer-agen-cia?991103605 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar