Selasa, 14/09/2010 08:51 WIB
Hikmahanto: Australia yang Butuh Densus 88, Bukan Sebaliknya
   Ramadhian Fadillah - detikNews
    
Jakarta -   Polri dan Densus 88 dinilai tergantung pada bantuan Australia. Itu  pula sebabnya, pemerintah Australia bisa leluasa berkeinginan memeriksa  oknum Densus 88 yang diduga melakukan penyiksaan pada tahanan separatis  di Maluku. Padahal sebenarnya, justru Australia-lah yang sangat  membutuhkan Polri dan Densus 88.
"Pemerintah Australia-lah yang  bergantung pada polisi dan pemerintah Indonesia mengingat Indonesia  dijadikan bumper agar terorisme tidak merambah ke Australia," ujar Guru  Besar Hukum Internasional FH UI, Hikmahanto Juwana, dalam keterangan  pers pada detikcom, Selasa (14/9/2010).
Hikmahanto menilai  tindakan Australia dinilai bukan untuk penegakan HAM, melainkan dalam  rangka akuntabilitas pemberian bantuan kepada pemerintah Indonesia dalam  rangka perang melawan terorisme. Laporan soal akuntabilitas ini dinilai  penting agar publik di negeri kanguru itu tidak mempermasalahkan  bantuan tersebut.
"Untuk itu pemerintah harus tegas menolak  intervensi yang dilakukan oleh pemerintah Australia dengan menerjunkan  aparatnya untuk melakukan pemeriksaan," tegas dia.
Menurut  Hikmahanto, bila pemerintah mengabulkan permintaan pemerintah Australia  maka ini akan memunculkan pertanyaan publik terhadap pemerintah dan  indikasi lemahnya diplomasi Indonesia. Apalagi belum lama ini pemerintah  tidak mampu menangani kasus petugas DKP yang diborgol dan dipelakukan  seperti tahan di Malaysia.
 (rdf/nrl)
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/09/14/085111/1440000/10/hikmahanto-australia-yang-butuh-densus-88-bukan-sebaliknya?991102605 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar