Selasa, 21 September 2010

haa iki Cerita Tentang Syaukani

NUSANTARA - KALTIM
Senin, 06 September 2010 , 12:57:00

TENGGARONG - Silih berganti mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Syaukani HR dijenguk sejumlah tokoh Kaltim dan orang-orang yang dulu pernah dekat dengan dirinya. Bila sebelumnya, Syaukani banyak dijenguk pejabat dan tokoh dari Kukar, Minggu (5/9) kemarin, giliran mantan Ketua DPRD Kaltim Soehartono Soetjipto yang menjenguk Kaning -panggilan akrab Syaukani- di Pendopo Odah Etam, Tenggarong.

Soehartono memang memiliki banyak kenangan manis bersama Syaukani dalam urusan politik. Termasuk saat membangun kejayaan Partai Golkar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2004. Ketika itu, Syaukani sebagai ketua Golkar Kaltim, sedangkan Soehartono ditunjuk sebagai ketua harian yang juga diberi amanah menjadi ketua tim pemenangan Pileg 2004. Saat ini, Syaukani dan Soehartono juga masih tercatat sebagai Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kaltim.

"Pak Kaning masih ingat saya, kan? Soehartono Pak, yang dulu bersama-sama Bapak membesarkan Golkar," bisik Soehartono di telinga Kaning. "Oh Soehartono, ingat aku leh?. Aku sekarang ada di mana?" jawab Kaning yang baru terbangun dari tidurnya sekitar pukul 11.00 Wita, kemarin.

"Bapak di Pendopo, Tenggarong Kutai Kartanagera," timpal Soehartono. "Oh, Kutai Kartanegara. Kalau ada kesalahan saya, padahkan (kasih tahu, Red.) kesalahan saya apa. Saya minta maaf. Saya ikhlas. Saya hanya ingin sejahterakan rakyat Kutai Kartanegara," jawab Syaukani terbata-bata.

Soehartono pun kembali bertanya. "Bapak masih ingat kan, bagaimana Bapak meneriakan hidup Golkar!". Syaukani pun langsung menirukan perkataan Soehartono. "Hidup Golkar," kata Syaukani sambil berusaha menggerakkan tanggannya. 

Minggu (5/9) kemarin, Syaukani yang didampingi dua perawatnya. Tak lama kemudian istrinya Dayang Kartini, masuk ke dalam kamar ikut mendampingi suaminya. "Bapak harus terus dilatih. Termasuk menggerakkan tanggannya sambil berhitung. Pak, ayo angkat tangannya, sambil dihitung," pinta Dayang.

Syaukani pun mengikuti perkataan istrinya, sambil menggerakkan tangan kanannya. "Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, aduh..sakit leh," kata Syaukani pelan. "Ayo turunkan pelan-pelan tangannya Pak," ucap seorang perawatnya.

Walau terbaring lemah, Syaukani memang tampak sangat tegar. Acap kali ia berusaha bertutur kata dan melafazkan syukur alhamdulillah serta membaca lafaz Quran.

Seperti biasa, Syaukani menjalani rutinitasnya melatih menggerakkan tangan, kaki, dan berlatih berdiri. Syaukani juga dilatih mendengarkan lagu-lagu dana ikut bernyanyi beberapa lagu yang diputar sambil berdiri dengan ditopang alat bantu khusus. Soehartono yang didampingi pengurus Golkar Kaltim Hamdani dan beberapa kerabat lainnya, bersama-sama menghibur Syaukani sambil menyanyikan beberapa lagu.

Tiap pagi sebenarnya Kaning harus berjemur. Tapi, karena kemarin hujan sejak pagi, perawat tak membawanya ke luar. "Biasanya jam setengah delapan sudah keluar, karena hujan, kita biarkan Bapak tidur," ucap perawat.

Sementara itu, Soehartono mengakui, selama ini, cukup banyak kenangan politik bersama Syaukani. Menurutnya, bersama Kaning, Golkar Kaltim bisa meraih suara 28 persen lebih dan menguasai 14 kursi di DPRD Kaltim dari 45 kursi. Bahkan di Kukar, Golkar merebut 22 kursi, dari 40 kursi di DPRD."Saat itu saya juga dipercaya beliau sebagai ketua fraksi," tutur Soehartono yang didampingi pengurus DPD Partai Golkar  Kaltim Hamdani. "Sudah lama saya tak bertemu Pak Kaning. Terakhir tahun 2009 lalu ketika di Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Kedatangan saya, ingin mendoakan beliau cepat sembuh. Saya juga ingin kembali mengingatkan memori beliau tentang Partai Golkar," tutur Soehartono.

Untuk diketahui, Syaukani yang telah mendapatkan grasi dari Presiden atas kasus korupsinya, sudah berada di Tenggarong sejak Minggu (29/8) lalu. Syaukani saat ini tinggal bersama anak keduanya Rita Widyasari yang kini menjabat sebagai Bupati Kukar. Syaukani ditempatkan di salah satu kamar Pendopo Odah Etam.

Tiap hari, kondisi Kaning memang terus terpantau. Alat elektrokardiograf milik RSUD Parikesit selalu tersedia di Pendopo Odah Etam untuk terus memantau kondisi jantung Syaukani. Dari alat ini terdeteksi penyempitan pembuluh darah yang beberapa waktu lalu tertutup, mulai terbuka. (gs)

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2010/09/06/71816/Syaukani-Mulai-Ingat-Partai-Golkar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar