Jumat, 17/09/2010 14:45 WIB
Dirut Telkomsel: Jaringan Belum Bisa 100% Diandalkan
   Achmad Rouzni Noor II - detikNews
    
Jakarta -   Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno yang baru saja ditegur  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai jaringan seluler yang  diselenggarakannya tak bisa 100% diandalkan. Selalu ada kemungkinan  gagal (network drop) meski kapasitas jaringan sudah ditingkatkan dua  kali lipat.
Telkomsel beserta induk usahanya, Telkom, baru saja  ditegur figur orang nomor satu di Indonesia tersebut saat hendak  memantau arus balik mudik Lebaran 2010 lewat jaringan seluler 3G untuk  video conference dan closed circuit television (CCTV).
"Telkom  atau Telkomsel, Saudara harus turun ke lapang. Jangan di belakang meja  saja. Pastikan sistem berjalan dengan baik," kata presiden dengan nada  tinggi.
Sarwoto selaku pimpinan utama Telkomsel, operator seluler  dengan pelanggan terbanyak di Indonesia-92 juta pun diminta SBY rajin  turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi jaringan di lapangan.
Sayangnya,  Sarwoto beserta Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom, kebetulan  tidak ada di lokasi kejadian saat terjadi masalah. "Itu kan sidak  (inspeksi mendadak). Jadi saya tidak perlu ikut turun langsung," kilah  Sarwoto saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (17/9/2010).
"Lagipula,  lima hari sebelum Lebaran, kita sudah adakan cek dan ricek untuk area  Cikopo-Jateng. Kita sudah preparation, cek dan ricek, tidak berani  sembarangan sebab ini event besar," jelasnya lebih lanjut.
Menurutnya,  saat ini tim network Telkomsel sedang menginspeksi permasalahan di  lapangan agar bisa menganalisa penyebab kejadian secara lebih detail.  "Saat ini saya sedang drive test di Cikampek," ucap Sarwoto.
Orang  nomor satu di Telkomsel ini menjelaskan, jaringan yang digunakan  presiden saat melakukan sidak tidak menggunakan jalur khusus  (dedicated), namun menggunakan akses jaringan 3G yang biasa digunakan  publik.
"Kami tidak pakai dedicated, itu atas permintaan tim  teknis kami. Sekarang pun masih pakai jaringan publik. Sebab untuk  memindahkan ke dedicated tidak gampang. Lagipula, di public network ada  quality of services tertentu yang dijaminkan. Itu ada di aturan Kominfo.  Misalnya successful call rate kami 95 persen, jadi masih ada  kemungkinan gagal 5 persen," papar Sarwoto.
Selain Sarwoto, pihak  lain yang juga kena teguran keras presiden adalah Rinaldi Firmansyah  selaku Dirut Telkom. Rinaldi belum mau memberikan komentar soal kasus  ini.
Selain ditegur keras oleh pihak istana, kedua sosok pimpinan  operator telekomunikasi terbesar di Indonesia ini juga mendapat  peringatan dari Kementerian BUMN. Kabarnya pula, mereka akan dipanggil  Dewan Perwakilan Rakyat dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP).
 (rou/gah)
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/09/17/144541/1442430/10/dirut-telkomsel-jaringan-belum-bisa-100-diandalkan?881103605 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar