Minggu, 10 Oktober 2010

haa iki Urun Rembug Oscar Tabarez

PSSI Disarankan Serius Urus Pembinaan Pemain Muda
Sabtu, 9 Oktober 2010 | 03:54 WIB
 
Jakarta, Kompas - Pelatih timnas Uruguay Oscar Tabarez menyarankan agar Indonesia serius dalam pembinaan pemain-pemain muda dalam rangka meningkatkan penampilan tim nasional. Hal itu dikatakan Tabarez dalam jumpa pers setelah tim Uruguay polesannya mengalahkan Indonesia 7-1 (2-1) pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (8/10) malam.
”Indonesia harus menatap ke depan dan lebih mengutamakan pembinaan pemain-pemain muda. Dari pemain muda Indonesia yang saya lihat berlatih di Uruguay, pemain Indonesia memiliki potensi besar,” kata Tabarez lewat penerjemah. “Penting juga, perlu ditanamkan sejak awal agar mereka cinta pada bangsanya.”
Pernyataan itu disampaikan Tabarez ketika ditanya wartawan, saran apa yang bisa diberikannya pada sepak bola Indonesia setelah melihat penampilan Indonesia yang sempat memimpin 1-0 lewat gol Boaz Solossa menit ke-17. Uruguay membalik ketertinggalan itu jadi kemenangan telak 7-1 berkat hattrick masing-masing oleh striker Luis Suarez dan Edinson Cavani, serta satu gol Sebastian Eguren.
”Di babak kedua, pertahanan Indonesia begitu terbuka. Ke depan, pemain Indonesia agar lebih menambah konsentrasi,” ujar Suarez.
”Pemain Indonesia memiliki kecepatan. Mereka sangat cepat dalam serangan balik,” tambah Diego Lugano, bek dan kapten Uruguay.
Dari kekalahan telak itu, banyak hal yang harus dibenahi pada tim nasional Indonesia, mulai dari soal kebugaran fisik, pengaturan ritme, kerja sama tim, teknik individu, dan lain-lain. Demikian yang dipetik Pelatih timnas Alfred Riedl saat ditanya soal kekalahan pertama yang diperolehnya sejak menangani timnas Indonesia.
”Fisik pemain terlalu diforsir pada 15 menit pertama sehingga mereka keteteran pada laga berikutnya,” kata Riedl. ”Kebugaran menjadi masalah terbesar kami. Menghadapi tim kelas dunia seperti Uruguay, Anda harus benar-benar kuat fisik.”
Senada dengan Riedl, striker dan kapten tim Bambang Pamungkas menyebut hasil itu bukti betapa Indonesia kalah kelas dibanding Uruguay.
Tim asuhan Pelatih Alfred Riedl tertinggal 1-2 di babak pertama, meski sempat unggul terlebih dulu melalui gol striker Boaz Solossa menit ke-17. Uruguay, semifinalis Piala Dunia 2010, membalik ketertinggalan itu menjadi 2-1 lewat gol sundulan striker Edinson Cavani menit ke-35 dan tembakan tandemnya, Luis Suarez, dua menit menjelang turun minum.
Suarez kembali memperbesar kemenangan Uruguay, menit ke-54. Bomber Ajax Amsterdam memberikan assist pada Sebastian Eguren yang memperbesar keunggulan tim tamu 4-1.
Penonton memperlihatkan kekesalannya atas mulai terjadinya hujan gol bukan kepada pemain, melainkan kepada Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Nurdin turun! Nurdin turun! Nurdin turun!”, demikian teriak penonton.
Menit ke-69, Suarez mencetak gol ketiga (hattrick) melalui titik penalti, membuat Uruguay unggul 5-1. Penalti itu diberikan wasit Abas Bin Daud (Singapura) akibat dijatuhkannya Cavani oleh kiper Markus Horison di kotak penalti.
Sepuluh menit menjelang laga berakhir, hujan gol terasa semakin deras. Cavani kembali menjebol gawang Markus, menit ke-80, atau gol keenam Uruguay yang membuat kesal suporter Indonesia. Suporter kembali meneriakkan tuntutan agar Nurdin mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Kekesalan suporter kembali meledak pada menit ke-84 saat Cavani mencetak gol ketiganya atau hattrick.
Tidak seperti di babak pertama, saat lini tengah tim ”Merah Putih” masih mampu menandingi tim tamu, pemain Indonesia kesulitan mengembangkan permainan di babak kedua. Saat menyerang, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan seperti kehabisan akal.

Gol Boaz
Gol Boaz di babak pertama tercipta berkat kerja sama rapi lini tengah dan barisan depan, yang diracik dalam skema pola 4-4-1-1. Bambang Pamungkas, yang juga kapten tim, menjadi ujung tombak, sedang Boaz berdiri di belakangnya sebagai striker kedua atau striker lubang. Setelah menerima umpan lambung Bambang Pamungkas melewati barisan bek Uruguay, striker dan kapten Persipura Jayapura itu mendribel bola dan tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Juan Castillo.
Gawang Markus akhirnya jebol pada menit ke-35 oleh tandukan keras striker Edinson Cavani yang menerima umpan silang melambung Maximiliano Perreira dari sisi kanan. Bola-bola lambung seperti itu menjadi problem bagi barisan lini belakang timnas.
Menit ke-43, Suarez menambah keunggulan Uruguay dengan tendangan keras setelah menerima umpan Cavani. Striker Ajax Amsterdam itu memperlihatkan kelasnya, dalam kondisi terjepit tiga pemain Indonesia, bisa melepaskan tembakan yang berbuah gol. Di babak kedua, hujan gol tidak tertahankan lagi saat tim ”Merah Putih” kebobolan lima gol. (RAY/SAM)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2010/10/09/03543088/pssi.disarankan.serius.urus.pembinaan.pemain.muda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar