BEI Telusuri Deposito Grup Bakrie
Rabu, 14 Juli 2010 | 07:39 WIB

Kompas/Agung, Yuniadhi
JAKARTA, KOMPAS.com -   Bursa Efek Indonesia terus menelusuri  perbedaan besaran dana deposito  yang dimiliki tujuh perusahaan terbuka  Grup Bakrie di PT Bank Capital  Tbk. Setelah bertemu langsung dengan  manajemen Grup Bakrie, Bursa Efek  Indonesia masih akan meminta  keterangan secara tertulis dari beberapa  perusahaan Grup Bakrie.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito, Selasa (13/7) di Jakarta, mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Dua manajemen perusahaan Grup Bakrie itu menerangkan bahwa selisih dana perseroan di Bank Capital mungkin karena perbedaan waktu pencatatan.
”Mereka masih memberikan keterangan lisan. Kami meminta diberikan keterangan secara tertulis biar jelas,” kata Eddy.
Dijelaskan, BEI harus meminta keterangan dari manajemen perusahaan-perusahaan Bakrie karena menyangkut kepentingan publik. Publik berhak mengetahui besar dana deposito yang dimiliki tujuh perusahaan terbuka Grup Bakrie di Bank Capital.
Berdasarkan laporan keuangan Bakrie & Brothers triwulan I-2010, perseroan memiliki deposito berjangka di Bank Capital Rp 3,75 triliun. Di bank yang sama, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk memiliki deposito senilai Rp 3,5 triliun dan PT Energi Mega Persada sebesar Rp 1,1 triliun.
Total deposito tiga perusahaan Grup Bakrie ini telah mencapai Rp 8,35 triliun. Jumlah ini tentu lebih besar jika ditambah dengan deposito empat perusahaan terbuka Grup Bakrie lainnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Bank Capital pada periode yang sama, yaitu triwulan I-2010, diketahui jumlah dana masyarakat dalam bentuk deposito di bank tersebut hanya Rp 2,17 triliun. Jumlah ini jauh lebih kecil daripada total deposito perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar. (REI)
Sumber : BEI Telusuri Deposito Grup Bakrie
 Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito, Selasa (13/7) di Jakarta, mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Dua manajemen perusahaan Grup Bakrie itu menerangkan bahwa selisih dana perseroan di Bank Capital mungkin karena perbedaan waktu pencatatan.
”Mereka masih memberikan keterangan lisan. Kami meminta diberikan keterangan secara tertulis biar jelas,” kata Eddy.
Dijelaskan, BEI harus meminta keterangan dari manajemen perusahaan-perusahaan Bakrie karena menyangkut kepentingan publik. Publik berhak mengetahui besar dana deposito yang dimiliki tujuh perusahaan terbuka Grup Bakrie di Bank Capital.
Berdasarkan laporan keuangan Bakrie & Brothers triwulan I-2010, perseroan memiliki deposito berjangka di Bank Capital Rp 3,75 triliun. Di bank yang sama, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk memiliki deposito senilai Rp 3,5 triliun dan PT Energi Mega Persada sebesar Rp 1,1 triliun.
Total deposito tiga perusahaan Grup Bakrie ini telah mencapai Rp 8,35 triliun. Jumlah ini tentu lebih besar jika ditambah dengan deposito empat perusahaan terbuka Grup Bakrie lainnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Bank Capital pada periode yang sama, yaitu triwulan I-2010, diketahui jumlah dana masyarakat dalam bentuk deposito di bank tersebut hanya Rp 2,17 triliun. Jumlah ini jauh lebih kecil daripada total deposito perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar. (REI)
Sumber : BEI Telusuri Deposito Grup Bakrie
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar