Senin, 19 Juli 2010

haa iki Kisah Jalan Cendana Setelah Eyang Pergi (1)

By ardi.januar, okezone.com, Updated: 7/19/2010 10:34 AM

Pada zaman orde baru, istilah Jalan Cendana sangat tak asing di telinga masyarakat. Betapa tidak, di tempat itu keluarga besar Soeharto berkumpul.
Kisah Jalan Cendana Setelah Eyang Pergi (1)
JAKARTA _ Pada zaman orde baru, istilah Jalan Cendana sangat tak asing di telinga masyarakat. Betapa tidak, di tempat itu keluarga besar Soeharto berkumpul. Bahkan, tak sedikit orang menyebut Jalan Cendana sudah seperti kerajaan.
Namun, setelah Soeharto dilengserkan paksa dari jabatannya sebagai orang nomor satu di negeri ini, Jalan Cendana tidak lagi mencekam seperti dulu. Terlebih, setelah Pak Harto pergi untuk selamanya.
Rumah sederhana bercat hijau itu adalah tempat Soeharto dan Ibu Tien menghabiskan hari tuanya. Rumah yang terbilang biasa saja ini nampak dikelilingi sejumlah rumah mewah yang dihuni oleh anak dan cucu Soeharto.
"Pak Harto memang punya rumah di beberapa tempat. Tapi saat itu Pak Harto lebih sering tinggal disini bersama keluarga. Dibelakang rumah ini katanya ada jalan, tapi saya sendiri kurang tahu," ujar seorang penjaga rumah, Abdul (50), kepada okezone belum lama ini.
Rumah yang dulu tak henti-hentinya didatangi para pejabat tersebut kini sepi. Bahkan, setelah Pak Harto meninggal, kata Abdul, sudah tidak adalagi pejabat yang berkunjung. Padahal, di Jalan Cendana masih ada putra-putri Soeharto.
"Ya sekalipun Bapak sudah tak ada, tapi rumah ini tetap dijaga oleh 13 orang dari Yayasan At-Tin dan tujuh orang pensiunan Paspampres. Saya bangga bisa bekerja disini sekalipun hanya jaga rumah. Karena bekerja disini dulu diminati banyak orang," tukas pria yang sudah mengabdi bersama Soeharto selama 25 tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Jalan Cendana adalah potret keharmonisan keluarga Soeharto. Semasa berjaya di era Orde Baru, dia kerap menghabiskan waktu bersama istrinya Siti Hartinah (Ibu Tien) dan keenam buah hatinya Sigit Harjoyudanto, Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediadi Hariyadi, Hutomo Mandala Putera (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Sumber : http://news.id.msn.com/okezone/regional/article.aspx?cp-documentid=4226720

Tidak ada komentar:

Posting Komentar