Jumat, 09 Juli 2010

haa iki Spanyol, Tetaplah Berpijak di Bumi!

Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque.
Jumat,9 Juli 2010 | 07:36 WIB
Spanyol, Tetaplah Berpijak di Bumi!

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Grafik permainan Spanyol yang terus meningkat di pentas Piala Dunia 2010 membuat mereka menjadi tim favorit untuk merengkuh trofi turnamen empat tahunan ini. Bahkan, pemain legendaris Belanda, Johan Cruyff, mengakui bahwa "El Matador" pantas menjuarainya.

Sanjungan tersebut tentu saja membanggakan. Namun, jika terlena dan tidak mawas diri, maka bukan kebanggaan dan prestasi yang diraih, melainkan petaka yang akan membuat Spanyol berlinang air mata.

Inilah yang diingatkan Pelatih Vicente del Bosque jelang partai final melawan Belanda di Stadion Soccer City, Johannesburg, Minggu malam atau Senin (12/7/2010) dini hari WIB. Entrenador "La Furia Roja" ini meminta Iker Casillas dan kawan-kawan tidak terlena dengan berbagai pujian, yang membuat mereka lupa daratan. Menurutnya, para pemain Spanyol harus tetap berpijak di tanah bumi ini.

Spanyol, yang datang dengan status juara Eropa 2008, sangat diperhitungkan. Namun, mereka mengawali perjuangannya di Afrika Selatan ini dengan hasil yang buruk karena kalah 0-1 dari Swiss pada laga perdana penyisihan Grup H. Beruntung, evaluasi dan perbaikan yang dilakukan membuahkan hasil positif sehingga "Matador" bisa melangkah hingga final, setelah menjungkalkan juara dunia tiga kali, Jerman, dengan skor 1-0, pada semifinal.

"Tentu saja kami harus merayakan kemenangan ini (melawan Jerman), tetapi kami akan melakukannya dengan wajar. Kami tidak akan buta oleh kesuksesan ini. Kami akan menikmatinya dan kemudian mulai mempersiapkan diri menghadapi pertandingan final," ucap Del Bosque.

"Tak ada yang lebih sulit atau bernilai dari kemenangan dalam sebuah Piala Dunia. Namun, kami masih harus bermain di final. Kami tidak boleh sombong."

"Kemenangan bahkan lebih besar karena ukuran lawan. Anda bisa mengatakan, Jerman kurang kuat dari yang diperkirakan, tetapi itu karena tim kami melakukan pekerjaan dengan baik. Yang perlu digarisbawahi adalah kami bermain lebih baik dari yang diperkirakan."

Memang, gaya bermain "tiki-taka" yang diperagakan pasukan "Matador" terbukti sangat membahayakan bagi lawan. Inilah yang membuat mantan bintang sepak bola Belanda, Cruyff, juga ikut memberikan pujian. Menurutnya, Spanyol akan memenangi partai final sehingga bergabung dengan Brasil (juara dunia lima kali), Italia (4), Jerman (3), Argentina (2), Uruguay (2), serta Inggris dan Perancis yang sama-sama baru meraih satu gelar.

"Sekarang Spanyol terfavorit. Tim Del Bosque ini telah tumbuh dengan kekuatan sehingga bisa mencapai final dalam performa terbaiknya. Jerman sudah menyuguhkan permainan yang cukup untuk mengalahkan beberapa tim, tetapi tidak untuk Spanyol," ujar Cruyff, yang bermain pada final Piala Dunia 1974.

Seperti halnya Spanyol, Belanda juga belum pernah meraih gelar juara dunia. "The Flying Dutchmen" pernah memiliki harapan merengkuhnya, ketika dua kali mencapai final pada tahun 1974 dan 1978. Namun, dalam dua usaha itu mereka kalah dari Jerman Barat dan Argentina. Oleh karenanya, kali ini pelatih Bert van Marwijk menegaskan mereka siap mengakhiri penantian.

"Kami akan bermain untuk seluruh Belanda," ujar Van Marwijk. "Saya tidak berpikir bahwa ini bagian dari balas dendam (atas kekalahan-kekalahan itu).

"Saya akan menyaksikan pertandingan tanpa berpikir tentang statistik sejarah. Kami belum punya pengalaman memenangi sebuah final, begitu juga dengan Spanyol."

"Spanyol pantas mengalahkan Jerman. Saya suka cara mereka bermain, dan kami juga akan bermain dengan cara kami untuk melawan mereka. Kami menghormati mereka, tetapi kami tidak takut."

Spanyol dan Belanda mulai berkompetisi pada Piala Dunia sejak 1934. Meskipun demikian, dua tim ini belum pernah bertemu. Dengan demikian, pertandingan di Johannesburg nanti yang akan dipimpin wasit Inggris Howard Webb merupakan pertemuan pertama bagi kedua tim di Piala Dunia. Selain itu, duel tersebut juga akan melahirkan juara baru.

LOU

Editor: lou
Sumber  :  http://worldcup.kompas.com/read/2010/07/09/07360720/Spanyol..Tetaplah.Berpijak.di.Bumi-4
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar