Jumat, 23 Juli 2010

haa iki Larang Berjilbab, Kepala SMP Minta Maaf

Jumat, 23 Juli 2010 | 06:47 WIB
KOMPAS.com/yuli-ilustrasi 
KUALAKAPUAS, KOMPAS.com — Pemberitaan adanya pelarangan jilbab di SMPN 4 Selat, Kabupaten Kualakapuas, Kalimantan Tengah, mendapat respons Bupati HM Mawardi. Bahkan, dia langsung datang ke sekolah itu untuk meminta penjelasan.

Turun dari mobilnya, HM Mawardi bergegas menuju ruang tamu Kepala SMPN 4 Selat Ragus Rumbang. Turut menyertai Bupati, Asisten III Johansyah MD Atuk dan Kepala Dinas Pendidikan Fredrik Timbung.
"Saya mau tahu kenapa sampai ada larangan kepada siswi untuk berjilbab," ujar Mawardi sesaat setelah duduk dengan raut tegang.

Ragus yang ketika itu juga terlihat tegang menyatakan pihaknya tidak pernah melakukan pelarangan bagi siswinya untuk mengenakan jilbab.
Pernyataan Ragus yang berbeda dengan ucapannya kepada beberapa media itu membuat semua yang hadir kaget. Padahal, sebelumnya dia beralasan bahwa keputusan itu sebagai kebijakan otonomi sekolah meski pemerintah tidak melakukan pelarangan terkait masalah tersebut.

Ini dilontarkan ketika diklarifikasi terkait keluhan yang menyebut adanya pelarangan memakai jilbab bagi siswa Muslim di SMPN 4 Selat.

Ragus ketika itu juga menyebut keinginan untuk memberikan keseragaman dan tidak terjadi pengotakan atau kelompok antara siswa Muslim dan non-Muslim.

Namun, ketika rekaman wawancara diputar, Ragus yang juga ketua PGRI Kapuas melunak. Dia pun mengaku saat itu merasa terpojok dengan pertanyaan yang diajukan.
"Sekarang luruskan pernyataan saudara kepada wartawan. Kalau tidak, saya akan minta Kepala Dinas Pendidikan yang mengurusnya," kata Mawardi.

Selain bertemu dengan pihak sekolah, Mawardi pada kesempatan itu juga menyempatkan diri berbincang dengan siswa yang Muslim sambil menanyakan pelarangan pemakaian jilbab bagi siswa.

Tak satu pun siswa yang mengakuinya dan di sekolah itu juga tidak ada seorang siswi yang berjilbab, kecuali beberapa guru perempuan.

"Pak Ragus harus meluruskan pernyataan yang sebelumya. Dari hasil observasi saya ke seluruh siswa dan guru, kesimpulannya tidak ada (pelarangan itu). Namun, yang saya tahu, itu pernyataannya Pak Ragus dan Saudara harus meminta maaf," kata Mawardi.

"Saya meluruskan, tidak ada larangan memakai jilbab. Ini mengklarifikasi (pernyataan) sebelumnya. Saya mohon maaf karena kemarin keceplosan. Saya jarang menghadapi wartawan karena biasa mengurusi pendidikan," katanya. (ami)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar