Senin, 24 Mei 2010

haa iki, Sindhunata : Adu Strategi di Santiago Bernabeu

LIGA CHAMPIONS
Adu Strategi di Santiago Bernabeu
Sabtu, 22 Mei 2010 | 05:26 WIB


Oleh Sindhunata

See you in Madrid, begitu kira-kira SMS yang dilayangkan Louis van Gaal kepada José Mourinho ketika sudah pasti mereka berjumpa di final di Stadion Santiago Bernabeu.
Van Gaal dan Mourinho memang sudah lama berteman. Tahun 1997, Van Gaal melatih Barcelona, menggantikan Bobby Robson. Waktu itu Mourinho sudah ada di Barcelona, menjadi asisten Robson, lebih-lebih sebagai penerjemah. Presiden Barcelona, Nunez, ingin agar Mourinho juga hengkang bersama hengkangnya Robson.
Mourinho marah, mengapa ia begitu saja diusir, padahal bersama Robson ia telah membantu Barcelona meraih tiga juara. ”Bagi saya, reaksinya itu sangat mengesankan. Saya membutuhkan orang yang berpendirian. Karena itu, saya minta José tetap tinggal di Barcelona dan menjadi asisten saya,” tutur Van Gaal.
”Sekarang pamor José terus menanjak. Tak bakal ia akan menjadi asisten saya lagi. Malah mungkin saya yang akan menjadi asistennya,” seloroh Van Gaal menjelang pertemuan mereka di Madrid nanti. ”Ia sungguh seorang teman yang baik. Dalam dunia bola, teman yang baik itu susah didapat,” ujar Van Gaal. Sebaliknya, Mourinho juga amat menghargai Van Gaal. ”Van Gaal adalah guru dan bos saya,” ujar Mourinho, yang sangat jarang mengakui kehebatan orang lain itu. ”Sebelum dan sesudah pertandingan, kami berdua akan saling memeluk. Tentang hal itu, saya yakin 100 persen,” kata Mourinho lagi.
Akan tetapi, lebih daripada sekadar perjumpaan dua sahabat, peristiwa di Bernabeu nanti adalah perang bola yang sarat dengan pretensi dan ambisi. Baik Inter Milan maupun Bayern Muenchen sama-sama ngotot meraih tripple. Keduanya adalah kesebelasan yang semula sama-sama tidak diperhitungkan bakal meraih final. Maklum, Inter ataupun Muenchen tidak ditaburi pemain bintang, seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, atau Chelsea.
Kesebelasan-kesebelasan bertabur bintang itu berguguran, sementara Inter dan Muenchen lolos. Ini membuktikan, bukan gemilangnya pemain, tetapi hebatnya strategi permainanlah yang menentukan kemenangan. Dan, para pengamat bola hampir serempak mengakui, baik Van Gaal maupun Mourinho adalah ahli strategi yang luar biasa cerdas. Malam ini, kepada dunia, keduanya hendak membuktikan bahwa bola adalah permainan strategi. Karenanya, siapa unggul dalam strategi, dialah yang berpeluang keluar sebagai pemenang.
”Mereka berdua adalah pelatih super,” kata Arjen Robben, anak asuh Van Gaal yang pernah njadi anak asuh Mourinho semasa di Chelsea. Kata Robben, baik Van Gaal maupun Mourinho bahkan mempunyai strategi psikologis yang sama, yakni sengaja menarik serangan publik kepada mereka agar, dengan demikian, tekanan terhadap pemain menjadi berkurang.
”Mourinho adalah ahli taktik yang licin dan cerdas, persis seperti pelatih kami. Mereka berdua berpikir keras untuk menemukan taktik yang dapat membuat lawan berantakan,” puji Karl Heinz Rummenigge, Presiden Bayern Muenchen.
Kata Rummenigge, baik Van Gaal maupun Mourinho memiliki rencana yang jelas dan filosofi yang terang. Mereka berdua sama-sama mengusahakan tertib dan disiplin dalam permainan serta bekerja mati-matian sampai sedetail-detailnya agar setiap pemain tahu di setiap saat apa yang harus mereka lakukan di setiap tempat. ”Louis-Mourinho”, begitu Rummenigge menyimpulkan kesamaan dan kehebatan kedua pelatih itu.
Van Gaal juga mengakui betapa hebat Mourinho dalam mengatur strateginya. Waktu di Barcelona, Van Gaal sering dibuat kagum oleh analisis-analisis permainan yang disodorkan oleh Mourinho.
Menghadapi pertandingan malam ini, Van Gaal sangat mantap. Namun, betapa pun, ia juga sedikit waswas. ”Kalau ada yang bisa menerawang saya, siapa lagi orangnya kalau bukan José. Memang ia memiliki filosofi, ia dapat membuat berantakan organisasi lawan. Ia dapat membuat Bayern kewalahan,” kata Van Gaal.
Toh, Van Gaal masih juga mengunggulkan dirinya di atas Mourinho. ”Ik wil mooi winnen, hij wil alléén winnen (Saya ingin menang dengan indah, sedangkan ia hanya ingin kemenangan saja),” kata Van Gaal.

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/22/05261060/adu.strategi.di.santiago.bernabeu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar