Minggu, 30 Mei 2010

haa iki Paman Kagak Bisa "Macul" Lagi


KOMPAS/ARBAIN RAMBEY
Warga Tionghoa Tangerang di daerah Pasar Lama merayakan Waisak, Jumat 28 Mei 2010.
 
GEGAR BUDAYA
Paman Kagak Bisa "Macul" Lagi
Minggu, 30 Mei 2010 | 04:36 WIB

Encek atau paman Lim Ek Ceng (70) hanyalah seorang petani Cina Benteng,
Tangerang, Banten. Seperti mimpi, tiba-tiba Encek harus tinggal di perumahan modern kelas menengah-atas. Dia pun bingung.
Perumahan menengah-atas itu dulunya tanah kelahiran Ek Ceng sekaligus satu dari banyak kantong permukiman Cina Benteng. Dia tumbuh dan besar di sana sebagai petani produktif. Tahun 1990-an, kampung, termasuk sawah dan tanahnya, tergusur. Namun, Ek Ceng tidak sampai terlempar dari situ.
Di perumahan modern itu, Ek Ceng mendapat rumah pengganti. Sejak saat itulah dia harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup orang kota yang jadi tetangganya.
Akan tetapi, Ek Ceng tidak bisa sebab dia hanya petani yang akrab dengan tanah dan lumpur. Persoalannya, dia tidak punya lagi tanah untuk diolah. Ek Ceng pun nekat bercocok tanam di taman perumahan, tanah kosong, dan halaman rumah tetangga. Dia mengganti tanaman bunga di taman perumahan dengan tanaman kebun, seperti singkong, ubi, cabai, dan pepaya. Dia juga beternak ayam di perumahan.
Sebagian tetangganya sewot. Macam mana taman dijadikan kebun? Namun, Ek Ceng tidak ambil pusing. ”Saya pan cuma bisa macul doang,” jawab Ek Ceng, seperti diceritakan tetangganya, Diah Prakasa Yudha, beberapa waktu lalu.
Hari berganti, Ek Ceng pun kehabisan daya karena termakan usia. Ketika ditemui pada Rabu (19/5) lalu, Ek Ceng yang mengenakan kaus kampanye partai politik duduk mencangkung di bangku kayu dekat kandang ayam di samping rumahnya. Tatapan matanya kosong. Sementara itu, tanah kosong di perumahan itu yang dulu dia tanami tanaman kebun kini ditumbuhi ilalang. Rumahnya pun seperti tidak terawat, kontras dengan rumah tetangganya yang tampak kinclong.
Menantunya bilang, Ek Ceng sudah pikun dan tangannya bergetar. Dia tidak bisa macul lagi sejak dua tahun terakhir. Barangkali, Ek Ceng adalah petani Cina Benteng terakhir di kampung yang telah berubah menjadi perumahan modern itu. (Ong/Bsw)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/30/04363781/paman.kagak.bisa.macul.lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar