Rabu, 19 Mei 2010

haa iki "Mbak Ani Jangan Sadis Begitu Dong!"

19/05/2010 - 06:50
"Mbak Ani Jangan Sadis Begitu Dong!"
Rosdianah Dewi
Sri Mulyani Indrawati
(inilah.com/Agung Rajasa)
INILAH.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku resah karena etika politik yang dianut para pejabat negara masih jauh dari kata ideal. Para pejabat publik masih mementingkan kepentingan pribadi.
"Pejabat tidak mengedepankan etika. Padahal proses politik dari hulu sampai hilir adalah proses yang sangat menguras biaya, namun hasilnya justru lebih banyak tidak dirasakan manfaatnya oleh rakyat," ucapnya Kuliah Umum Kebijakan Publik dan Etika Publik di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (18/5) malam.
Sri Mulyani menuturkan, banyaknya pejabat negara yang memiliki bisnis yang justru sengaja mengambil keuntungan dari keputusan yang dibuatnya sendiri. Menurutnya, hal tersebut adalah suatu penyakit yang dibawa sejak masa orde baru namun saat ini justru terlihat lebih terbuka.
"Ini adalah suatu hal yang merupakan penyakit di zaman Orde Baru, namun dulu dibuat tertutup. Sekarang malah dibuat seolah telah terbuka dengan keputusan demokratis dan dengan check and balance tapi sebenarnya tanpa etika," tuturnya.
Untuk menyembuhkan "penyakit" tersebut, terkadang Sri Mulyani sering kali bersikap keras terhadap pejabat negara untuk keluar dari ruang rapat apabila kebetulan pejabat tersebut memiliki kepentingan terhadap suatu perusaahan yang sedang dibahas dalam rapat tersebut.
"Ada suatu saat saya membuat rapat dan rapat itu jelas berhubungan dengan suatu perusahaan. Kebetulan yang diundang adalah beberapa komisaris perusahaan itu dan saya meminta kepada yang terkait dan berafiiliasi
dengan yang dibicarakan silakan keluar. Mereka malah bilang, Mbak Ani jangan sadis begitu dong!" jelasnya.
Namun tak mudah untuk mengubah etika politik para pejabat publik yang telah dianut selama bertahun-tahun. Hal tersebut sungguh disayangkan pasalnya penyelenggaraan negeri ini telah menelan biaya yang besar.
"Harus dihadapi kenyataan bahwa pemilihan itu diawalnya melalui proses yang memerlukan biaya yang luar biasa. Termasuk presiden. Namun bahkan kalkulasi return on investment-nya pun tidak masuk," tukasnya. [bar]

Sumber : http://inilah.com/news/read/politik/2010/05/19/541631/mbak-ani-jangan-sadis-begitu-dong/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar