Kamis, 20 Mei 2010

haa iki menkeu anyar


KOMPAS/RIZA FATHONI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima ucapan selamat dari Direktur Bank Mandiri Agus DW Martowardojo saat acara kuliah perpisahan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (19/5) siang. Malam harinya di Cikeas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan Agus Martowardojo menjadi Menteri Keuangan dan Anny Ratnawati menjadi Wakil Menteri Keuangan.
Agus Dikenal Tegas dan Berani
 
Lanjutkan Pembersihan Aparat
Kamis, 20 Mei 2010 | 05:11 WIB

Cikeas, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (19/5) malam, mengumumkan Agus Martowardojo menjadi Menteri Keuangan baru menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Kalangan pengamat melihat karakter Agus yang tegas dan berani sangat cocok menjabat Menteri Keuangan.
Pada saat yang sama, Presiden Yudhoyono juga mengumumkan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Anny Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan. Keduanya akan dilantik oleh Presiden Yudhoyono pada hari Kamis ini pukul 15.00 di Istana Negara, Jakarta.
Dalam keterangan persnya, Rabu malam di Puri Indah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Presiden menyatakan keduanya ditetapkan setelah ia mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh tugas pokok Menteri Keuangan, tantangan dan portofolio Menteri Keuangan serta mendengar masukan dan pertimbangan dari Wakil Presiden Boediono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Mantan Menkeu Sri Mulyani, yang ditanya tanggapannya soal terpilihnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan, mengatakan, sangat bagus. ”Beliau sudah punya reputasi yang sangat dikenal orang,” kata Sri di Jakarta, Rabu malam.
Mengenai posisi Anny sebagai Wakil Menteri Keuangan, Sri berpendapat, Anny sudah tahu di dalam Kementerian Keuangan. ”Pak Agus membawa leadership-nya. Jadi kombinasi yang baik, akan sangat luar biasa!” kata Sri.

Lanjutkan pembersihan

Menurut pengamat ekonomi Tony Prasetiantono, penunjukan Agus yang masih menjabat Direktur Utama Bank Mandiri Tbk sebagai Menteri Keuangan sangat tepat. Sosok Agus cocok untuk menjalankan reformasi birokrasi di Kemenkeu.
”Dia sudah terbukti sukses memimpin reformasi di Bank Mandiri, tegas dan berani. Karakteristik ini sangat diperlukan, terutama di Pajak dan Bea Cukai. Soal leadership Agus sangat menonjol, berani ambil keputusan meski sulit,” kata Tony.
Pengamat kebijakan publik Teten Masduki mengatakan, Agus diharapkan sanggup melanjutkan pembersihan aparat pajak dan Bea Cukai. ”Dia diharapkan tidak kompromi dengan pengemplang pajak besar,” ujarnya.
Pengamat pasar modal Ferry Latuhihin menilai Agus sebagai pekerja keras dan berani dalam menegakkan peraturan. Menurut dia, walau Agus memiliki kapasitas yang berbeda dengan Sri Mulyani, Agus memiliki etos kerja dan integritas yang tinggi. Diperkirakan pasar modal akan menanggapi positif.
Ekonom Krisna Wijaya menjelaskan, bankir menjadi Menkeu jelas sangat bagus dan tepat untuk kondisi Indonesia saat ini. Selain bisa memadukan kebijakan fiskal, dan moneter, juga sinkronisasi ke sektor riil karena Agus seorang bankir.
Lebih dari itu, dari sisi integritas jelas akan memastikan reformasi perpajakan akan berjalan sama lugasnya seperti Sri Mulyani. ”Kalau kelemahan beliau soal fiskal, saya yakin Kementerian Keuangan sudah tertata baik, jadi tidak ada masalah. Kualitas kepemimpinan yang dimiliki Agus pasti bisa melaksanakannya,” ujarnya.
Ekonom Fadhil Hasan mengatakan, Agus dan Anny sebenarnya merupakan pasangan yang cocok karena keduanya paham aspek mikro (keuangan dan sektoral). Jadi, mereka diharapkan memiliki visi yang sama dalam memfokuskan kebijakan fiskal pada aspek pemberdayaan sektor riil yang selama ini agak terbaikan.
”Saya harapkan duet ini bisa memfungsikan anggaran untuk mencapai sasaran pro-poor, pro-growth, dan pro-job. Selama ini hanya pro-growth-nya yang menonjol. Tapi saya kira ini merupakan pilihan terbaik dari pilihan yang ada. Artinya, posisi Kementerian Keuangan relatif bebas dari kepentingan partai politik,” ujar Fadhil.
Pengamat pasar uang Farial Anwar menyayangkan penunjukan Agus sebagai Menkeu. Menurut dia, sebagai bankir, kemampuan dan profesionalisme Agus tidak perlu diragukan lagi. Namun, sebagai pemikir dan pengambil kebijakan di ekonomi makro, moneter, dan fiskal, kemampuan Agus masih diragukan karena sama sekali tidak memiliki pengalaman yang kuat di bidang tersebut.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional Sigit Pramono mengatakan, kalangan perbankan menyambut gembira. Alasannya, kalangan bankir sudah mengenal dan berhubungan baik dengan Agus yang sesama bankir. ”Selain itu, adanya harapan baru bahwa Agus dapat menyinkronkan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sehingga mampu menggerakkan sektor riil,” kata Sigit.
Menurut Sigit, kalau selama ini sektor perbankan selalu dianggap sebagai penyebab tidak bergeraknya sektor riil, Agus diharapkan bisa melihat persoalan dengan lebih tajam dan menetapkan langkah-langkah penyelesaiannya secara berimbang.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyatakan, dunia usaha menyambut baik keputusan penunjukan Agus sebagai Menkeu. Menurut Sofjan, Agus punya kemampuan mikroekonomi yang mumpuni. Terlihat dari keberhasilan dia mengembangkan Bank Mandiri.
Namun, Sofjan mengkhawatirkan tiga hal atas Agus, yakni kemampuan makroekonomi yang belum diketahui, tidak mengenal birokrasi, dan kemampuan politik. Dari ketiga poin ini, Sofjan menggarisbawahi Agus harus meningkatkan kemampuan politik untuk berkoordinasi dan bersikap tegas, baik terhadap kementerian lain, pemerintah daerah, maupun politisi DPR. (DAY/faj/oin/rei/har/idr/ham)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/20/05114398/agus.dikenal.tegas.dan.berani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar