Kamis, 20 Mei 2010

haa iki Ling Tuturkan Kisah di Korut

Ling Tuturkan Kisah di Korut
Sempat Depresi dan Menolak Makan
Kamis, 20 Mei 2010 | 04:04 WIB

San Jose, Rabu - Wartawati AS yang sempat ditahan di Korea Utara terpaksa mengakui ada di Korut dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Korut. Hal itu dilakukan agar mendapat pengampunan dari Kim Jong Il, pemimpin Korut.
Hal itu diutarakan Laura Ling, wartawati itu, dalam ”The Oprah Winfrey Show”, Selasa (18/5). Dia diancam bahwa hal terburuk bisa terjadi kalau dia tidak mengaku.
Ling dicurigai karena bekerja untuk Current TV, perusahaan media yang didirikan mantan Wapres Al Gore. ”Saya tahu ini adalah pengakuan yang mereka inginkan,” kata Ling.
”Itu keputusan paling sulit. Saya tidak tahu apakah sedang memutuskan nasib. Namun, saya yakin ini harus dilakukan.”
Ling dan wartawati Euna Lee, keduanya dari Los Angeles, ditangkap Maret 2009. Mereka memasuki Korut dari China untuk meliput perempuan-perempuan korban perdagangan seks.
Keduanya ditangkap tentara Korut saat kembali ke China. Mereka dibiarkan sendirian dan terpisah selama beberapa menit setelah penangkapan. Keduanya menghapus foto-foto digital di kamera, merusak video, dan menelan catatan untuk melindungi narasumber.

Sempat depresi

Mereka ditanyai mengapa berada di Korut. Mulanya mereka mengaku sebagai mahasiswa, tetapi kemudian mengaku sebagai wartawan karena berbohong bisa mempersulit mereka.
Setelah ditahan beberapa bulan, keduanya diputus bersalah memasuki Korut secara ilegal dan melakukan tindakan bermusuhan. Mereka dijatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa.
Selama ditahan, Ling diinterogasi setiap hari mengenai pekerjaan, perjalanan, dan keluarga. Dia kadang-kadang bisa menonton televisi di ruang penjaga dan menerima surat dari keluarga. Dia dipisahkan dari Lee selama lima bulan penahanan.
Mereka tinggal di sel penjara berukuran 1,8 meter persegi. Seorang dokter berkunjung memeriksa lukanya. ”Tidak ada pintu sehingga tidak bisa melihat apa pun. Begitu pintu ditutup, yang ada hanya kegelapan,” kata Ling.
Kemudian mereka dipindahkan ke sebuah rumah, tetapi tanpa listrik dan tempat mandi. Air dan dan listrik sering putus beberapa kali dalam sehari.
Mendengar hukuman 12 tahun penjara, dia lemas dan tidak bisa berdiri. Ling mencoba tenang, tapi kemudian depresi, menolak makan, dan gelisah di kegelapan sudut kamar. Dia mencoba meraih kekuatan dengan mengingat beberapa orang tak berdosa yang dipenjara.
”Jika mereka bisa, saya juga harus bisa dan mampu melaluinya,” kata Ling yang marah pada dirinya dan memukul diri sendiri karena membuat keluarga prihatin. Saya kira saya tidak akan pernah lagi memiliki sebuah keluarga dan kembali bersama suami lagi.”
Mereka mendapat pengampunan, awal Agustus, setelah mantan Presiden Bill Clinton berkunjung ke Pyongyang. (AP/DI)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/20/04040848/ling.tuturkan.kisah.di.korut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar