Sabtu, 08 Mei 2010

haa iki angon wadhuk I

 
RED SAPORI ITALIAN RESTAURANT AND CANAPE BAR, BALI
Lambshank
KULINER

Harga Terjangkau Sekalipun, Bahannya Serba Impor
Sabtu, 8 Mei 2010 | 03:47 WIB

Masakan asal mancanegara tak selalu identik dengan harga mahal asal kita tahu tempatnya. Tak percaya? Bisa dibuktikan di resto Nuzzy’s dan Caffe Italia yang terletak di Jakarta. Adrianus Eka Putra atau si Nus pemilik Nuzzy’s menggeber harga aneka makanan dari Rp 20.000 (porsi sedang) sampai maksimal sekitar Rp 100.000 (jenis steak) per porsi. Untuk minuman, harganya mulai dari Rp 20.000 per gelas, tetapi harga wine lebih mahal, mencapai Rp 400.000 per botol.
Harga hampir sama juga bisa ditemui di Caffe Italia. Harga makanan dari Rp 25.000-Rp 30.000 per porsi, kecuali untuk steak yang mencapai sekitar Rp 130.000. Harga minuman, dari Rp 15.000 hingga Rp 55.000 per gelas. Tentu saja, harga wine per gelas lebih mahal, Rp 65.000-Rp 85.000. Ingin mencoba champagne? Hmm, maaf harganya mencapai ratusan ribu per botol karena pengelola Caffe Italia memilih merek champagne terbaik.
Tentu saja harga-harga itu amat murah bagi kantong warga Italia atau warga negara lain yang hidup di Jakarta. Bagi mahasiswa atau keluarga menengah atas yang menjadi sasaran utama Adrianus, harga yang mereka pasang pun terbilang masih terjangkau.
Sekalipun demikian, jika dibandingkan makanan asli Indonesia, harga-harga makanan dan minuman tertentu di dua tempat tersebut memang sedikit lebih mahal. Harap maklum, pengelola resto terpaksa mengimpor hampir semua bahan makanan dan minuman yang akan Anda nikmati di sana.
Mengapa harus impor? ”Kalau di sini ada penggantinya, pasti kami tak perlu impor,” kata chef Jimmy Enggelete. Barangkali terdengar menggelikan kalau mendengar cerita mereka soal cabai saja, yang ternyata masih harus impor dengan alasan rasa cabai lokal dan asli Italia amat berbeda. Maksudnya, untuk masakan dari Italia, cabainya juga harus dari sana.
Bagi penikmat makanan, rasa berbeda akan berpotensi merusak cita rasa masakan secara menyeluruh. Itulah sebabnya pengelola Caffe Italia dan Nuzzy’s Resto mau tak mau mengimpor bumbu dan bahan baku langsung dari Italia. Bahan baku itu antara lain beras untuk Paela, tepung, pasta, keju, cabai, kopi, wine, dan daging.
Bahkan, tungku pembuat piza dan mesin pembuat kopi juga diimpor dari Italia. ”Mesin pembuat kopi memiliki berbagai ukuran seberapa kasar atau halus ukuran butiran kopi yang digiling. Tidak boleh terlalu kasar atau terlalu halus,” kata Andrew Budoyo dari Caffe Italia. Apa boleh buat. (TRI)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/08/03475869/harga.terjangkau.sekalipun.bahannya.serba.impor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar