Jumat, 25 Juni 2010

haa iki Italia Tersisih Lewat Laga Dramatis


AFP/FILIPPO MONTEFORTE
Penyerang tengah Italia, Fabio Quagliarella, telentang di lapangan menyesali kekalahan timnya dari Slowakia, 2-3 di Grup F di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Kamis (24/6).

Italia Tersisih Lewat Laga Dramatis
Jumat, 25 Juni 2010 | 04:37 WIB

Johannesburg, Kompas - Lewat pertarungan dramatis, juara bertahan Italia harus angkat koper lebih awal setelah ditumbangkan Slowakia, 2-3 (0-1), di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Kamis (24/6). Tim ”Azzurri” mengikuti jejak tim unggulan Eropa lainnya, Perancis, yang tersingkir secara memalukan diwarnai skandal pembangkangan para pemain.
Italia gagal menyelamatkan wajah Eropa yang, kecuali Belanda, tampil buruk di Afrika Selatan. Tim-tim Amerika Latin tampil mendominasi, sementara tim-tim Afrika juga terpuruk. Hanya Ghana yang tampaknya akan mengibarkan bendera Benua Hitam di babak 16 besar Piala Dunia pertama di Afrika ini.
Seperti dilaporkan wartawan Kompas, Jean Rizal Layuck dari Johannesburg, tim Azzurri tersingkir karena hanya menempati posisi buncit klasemen Grup F dengan dua poin. Slowakia yang mengemas empat poin, lolos sebagai runner-up mendampingi Paraguay yang bermain imbang 0-0 melawan Selandia Baru.
Slowakia bakal menghadapi juara Grup E, kemungkinan besar, Belanda, sedangkan Paraguay melawan runner-up Grup E. Italia gagal bangkit dari penampilan buruk pada dua pertandingan pertama, bermain imbang 1-1 melawan Paraguay dan tim berperingkat 78 dunia, Selandia Baru.
Slowakia membutuhkan kemenangan untuk lolos sehingga bermain menyerang. Italia yang kesulitan menemukan energi kreatif di lini tengah tidak lagi menghadapi tim yang mengepak pertahanan dengan 10 pemain.
Serangan Slowakia membuahkan hasil menit ke-25 saat Robert Vittek membobol gawang Italia yang dikawal Federico Marchetti memanfaatkan umpan Juraj Kucka. Italia merespons dengan sebuah tendangan dari Fabio Quagliarella, tetapi Martin Skrtel mencegat bola di garis gawang. Wasit asal Inggris, Howard Webb, memutuskan bola belum melewati garis gawang.
Italia justru kembali kebobolan oleh gol Vittek menit ke-73. Italia mendapatkan harapan setelah Antonio Di Natale membobol gawang Jan Mucha menit ke-81, 2-1.
Azzurri mengira mereka mencetak gol penyama kedudukan saat Quagliarella membobol gawang Mucha beberapa saat kemudian, tetapi dianulir karena off side. Slowakia memperbesar kemenangan lewat gol pemain pengganti Kamil Kopunek menit ke-89, 3-1. Italia mempertipis ketinggalan lewat Quagliarella di injury time, 3-2. Namun, sudah terlalu lambat bagi mereka untuk menyamakan kedudukan.
Kegagalan Fabio Cannavaro dan kawan-kawan di Afrika Selatan tidak mengejutkan bagi warga Italia. Mereka sangat pesimistis tim Azzurri bakal mampu mempertahankan gelar yang mereka rebut empat tahun lalu di Jerman. Bahkan, seorang politisi dari Lega Nord, Umberto Bossi, secara bercanda menyarankan Italia membeli saja sejumlah pemain Slowakia agar menang. Menurut dia, akan ada dua atau tiga pemain Slowakia yang bermain di Serie A musim depan sebagai kompensasi jika Italia menang, demikian dilaporkan AP.
Meski dimaksudkan sebagai lelucon, Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, marah besar dengan komentar itu dan memaksa Bossi meminta maaf. Bossi mengatakan, ia hanya bercanda saat mengatakan, Italia harus membeli pemain lawan untuk menang, yang bisa diartikan sebagai penyuapan itu.
”Saya meminta maaf kepada tim nasional. Itu hanya candaan yang dimaksud sebagai penyegaran untuk saat bersama sejumlah orang saya dan lihat apa yang terjadi kemudian,” kata Bossi dikutip kantor berita ANSA. ”Sekarang saya akan lebih berhati-hati, akan ada keributan jika Anda salah paham. Saya berharap Azzurri meraih gelar juara dunia dan saya mendoakan mereka yang terbaik,” katanya.

Kritik

Di dalam negeri, tim asuhan Marcelo Lippi mendapat kritikan karena skuadnya terlalu tua dan tampil buruk. Lippi bakal mundur seusai Piala Dunia dan akan digantikan oleh Cesare Prandelli. Cannavaro mengatakan, Piala Dunia sangat sulit karena melawan tim-tim hebat.
Lippi menolak anggapan, ia meninggalkan pemain berbakat di Italia dari pada skuad yang dibawanya ke Afrika Selatan. Ia mengacuhkan penyerang kreatif, Antonio Cassano, Alessandro Del Piero, dan Giuseppe Rossi, meski ketiganya bisa membawa perbedaan. ”Saya yakin tak ada pemain lebih hebat yang tertinggal di Italia,” kata Lippi.
Namun, keyakinan Cannavaro dan Lippi tidak terbukti dan mereka tersingkir dari Piala Dunia.
Pada laga lainnya, Paraguay memastikan sebagai juara grup dengan hasil imbang tanpa gol melawan Selandia Baru di stadion Peter Mokaba, Polokwane. Dengan hasil itu, di fase knock out tim asuhan Gerardo Martino itu terhindar dari Belanda.(adh/ray)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/25/04375716/italia.tersisih.lewat.laga.dramatis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar