Selasa, 29 Juni 2010

haa iki Menebar Harapan di "Kompas Kampus"


FOTO-FOTO: KOMPAS/AMIR SODIKIN
Pertemuan Kompas Kampus dengan perwakilan beberapa perguruan tinggi di Jakarta.
 
Menebar Harapan di "Kompas Kampus"
Selasa, 29 Juni 2010 | 03:25 WIB

Beberapa waktu lalu, 16 Juni 2010 tepatnya, Kompas Kampus mengundang perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi. Tujuannya satu: ingin mendengar langsung dari para mahasiswa, apa sih sebenarnya yang mereka inginkan dari koran yang ditujukan untuk kaum mahasiswa.
Wuah... beragam tanggapan langsung mengalir, mulai dari kritik, usulan, dan permintaan khusus. Namun, dari semua respons itu, yang membuat lega adalah kalangan kampus sudah menanti cukup lama datangnya sebuah media yang khusus dibuat untuk mereka.
Kompas Kampus hadir untuk mengisi ruang kosong itu. Rata-rata perwakilan kampus yang diundang memberi penghargaan khusus atas hadirnya rubrik baru ini.
”Agenda kampus itu penting dan harus punya porsi besar. Bisa dipakai untuk promosi-promosi acara. Kami kan ingin tahu juga kegiatan kampus lain itu apa saja,” kata Adinda Ayu Ristiyani dari Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta.
Para peserta bahkan berharap kalau agenda ini akan menjadi direktori besar sebuah kegiatan. Wah, idenya sederhana tetapi jika tercapai bisa menjadi direktori kegiatan kampus nasional yang sangat berharga.
Kritik yang tak dibayangkan sebelumnya meluncur dari Tri Mukhlison Anugrah dari Universitas Indonesia. ”Kalau bisa, sampaikan juga berita-berita yang optimistis. Ini penting karena kita sedang membutuhkan ide-ide penyemangat,” begitu kira-kira Mukhlis berharap.
Harus diakui, media massa cenderung mengekspos berita beraura negatif, seperti berita pemutusan hubungan kerja, demonstrasi yang disertai anarki, perampokan, dan masih banyak lagi. Sudah cukuplah berita-berita seperti itu bertebaran di media massa.
Kompas Kampus diharapkan mampu mengomunikasikan harapan ini kepada khalayak umum. Dengan demikian, kita harus yakin kalau esok akan lebih baik dari hari ini.
Maria Lestari P dari Unika Atma Jaya, Jakarta, memiliki permintaan khusus kepada Kompas Kampus. ”Bikin pelatihan jurnalistik dong biar sekalian bisa jadi ajang komunikasi sesama Kompas Kampus,” katanya.
Memang, kuat harapan dari para peserta yang datang agar Kompas Kampus bisa memiliki para perwakilan di setiap kampus. Pelatihan tersebut penting dilakukan jika memang seperti itu sistemnya. Keren kan usulannya? Ah, itu kalau kalian mau menjadi contact person Kompas Kampus ya.. he-he-he.
”Kompas Kampus harus nunjuk local point atau kontributor di setiap kampus,” tegas Carolina D Rainintha dari Universitas Indonesia. ”Namun, siapa kontributor utama Kompas Kampus? Terus, caranya bagaimana untuk bisa menjadi kontributor?” lanjutnya.
Iya... banyak pertanyaan bernada sama. Prinsipnya, selalu tunggu dan ikuti berbagai informasi dari redaksi di Kompas Kampus agar kalian tidak kehilangan informasi mutakhir.
Harapan sudah banyak ditebar dari Kompas Kampus ataupun dari para perwakilan mahasiswa. Tinggal bagaimana mengeksekusi harapan ini menjadi sebuah kenyataan. Biar tidak menjadi harapan semu, iya enggak sih? (AMR)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar