Selasa, 29 Juni 2010

haa iki Slamet Menyelamatkan Para Pesepeda


KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Slamet Menyelamatkan Para Pesepeda
Selasa, 29 Juni 2010 | 05:17 WIB

Sejak Jelajah Sepeda dimulai dari Kota Surabaya, Rabu (23/6), hingga Yogyakarta pada hari kelima, rombongan pesepeda banyak terbantu oleh kehadiran Slamet (41). Betapa tidak, bapak enam anak ini banyak membantu pesepeda lainnya yang kecapaian saat melintasi jalan tanjakan.
Tanpa diminta, Slamet dengan sigap langsung mendorong pesepeda yang tidak kuat menanjak. Setelah itu dia ke posisi belakang lagi untuk mendorong lagi pesepeda lain yang juga tidak kuat mengayuh sepeda di jalanan menanjak.
Sejak bekerja sebagai loper koran pada 1996, Slamet yang terbilang lugu ini, tidak pernah lepas dari mengayuh sepeda. Setiap hari, dia mengantarkan koran kepada seluruh langganannya di beberapa tempat di Bekasi, Jawa Barat. Salah satu langganannya adalah Markas Kepolisian Resor Bekasi.
Mulai tahun 2000, Slamet beralih pekerjaan menjadi kurir surat bagi Polres Bekasi yang menjadi pelanggan tetapnya semasa bekerja sebagai loper koran. Ia menerima pekerjaan itu karena imbalan yang diterima lebih baik ketimbang menjadi seorang loper koran. Sebagai kurir surat, paling sedikit pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, ini mengantongi uang Rp 40.000 hingga Rp 50.000. Bahkan, ia pernah mengantongi Rp 100.000 untuk sekali antar surat.
Tugasnya sebagai kurir adalah mengantar surat-surat ke Pengadilan Negeri Bekasi atau ke kantor Kejaksaan Negeri Bekasi. Tak jarang pula ia mengirim surat kepada pihak-pihak yang berurusan dengan hukum di wilayah Polres Bekasi. Semua surat-surat itu ia antar dengan menggunakan sepeda gunung miliknya.
”Mula-mula, polisi di Polres Bekasi tidak percaya kalau saya ke mana-mana mengantar surat dengan bersepeda. Saat itu, mereka bilang kalau saya kurang kerjaan saja mengantar surat dengan bersepeda,” kata Slamet, Sabtu (26/6) di sela-sela mengikuti Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta.
Namun, menurut Slamet, polisi-polisi itu baru percaya ketika wajah Slamet muncul di salah satu televisi swasta dalam acara mudik Lebaran pada 2007. Slamet saat itu tengah diwawancarai reporter televisi karena bersepeda ke Pekalongan untuk mudik.
Melalui komunitas sepeda B2W, Slamet lantas tertarik bergabung dengan tim Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-45 Kompas. Ia berharap melalui kegiatan ini, dirinya mengenal lebih jauh daerah-daerah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Seandainya semua orang seperti Slamet, tentu tidak akan ada kenaikan harga bensin. Tidak ada kemacetan lalu lintas. Tidak ada polusi udara. Yang ada barangkali ramai suara dering bel sepeda. Kring, kring, kring.... (GUN/APO)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/29/05173969/slamet.menyelamatkan.para.pesepeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar