Minggu, 13 Juni 2010

haa iki Koes Plus Semalam Suntuk

KOMPAS/FRANS SARTONO
Radio Swarakota, Bantul, Yogyakarta.

Koes Plus Semalam Suntuk
Minggu, 13 Juni 2010 | 03:10 WIB

"Untuk selanjutnya kami ambilkan lagu Koes Plus dari album Volume 4, '’Bunga di Tepi Jalan’. Selamat menikmati....”
Lagu berumur 40 tahun yang dinyanyikan Yon Koeswoyo itu mengalun dari Radio Swara Kota. Ini adalah radio komunitas yang hanya bisa ditangkap di radius sekitar 5 kilometer di kawasan Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Tepatnya di Desa Glondong yang letaknya tak jauh dari pabrik gula Madukismo.
Nama Swara Kota yang bergelombang 107.8 FM merupakan singkatan dari Swara Koes Plus Yogyakarta. Pantesan, setiap malam, pukul 20.00-23.00, radio itu memutar lagu-lagu Koes Plus dan Koes Bersaudara. Lebih seru lagi, pada tanggal 27 setiap bulan, radio itu memutar lagu-lagu Koes semalam suntuk. Mengapa tanggal 27? ”Kami pilih hari meninggalnya Mas Tonny (Koeswoyo),” kata Mardiyono, pengelola Radio Swara Kota.
Pada acara bertajuk ”Koes Plus Collections” itu juga diputar lagu dari band yang terkait dengan Koes Plus dan Koes Bersaudara, yaitu No Koes yang dibentuk Nomo Koeswoyo, pemain drum Koes Bersaudara. Juga Murry’s Group yang dibentuk Murry, drummer Koes Plus.
Suatu malam pada awal Juni lalu, Kompas menyambangi studio Swara Kota. Seorang pendengar dari Kampung Jogonalan menelepon meminta diputarkan lagu ”Awan Putih”. Totok Praminto (49), penyiar dan juga manajer radio itu, pun memutarkan lagu ”Awan Putih” dari No Koes.
Tak lama kemudian pendengar bernama Bambang tadi menelepon lagi untuk mengoreksi. ”Saya mintanya ’Awan Putih’ dari Koes Bersaudara.” Maka mengalunlah lagu ”Awan Putih” dari duet Yon dan Yok yang direkam Koes Bersaudara tahun 1962.
Desa Glondong, tempat siar radio tersebut, bertetangga dengan Desa Beran, di mana sebagian besar warganya adalah penghayat Koes. ”Di sini dari balita indil-indil sampai orang tua suka Koes Plus. Kami pernah ziarah ke makam Mas Tony (Koeswoyo), sowan ke Haji Nawi (rumah keluarga Koeswoyo di Jakarta),” kata Toto.
Di radio diputar lagu Koes Bersaudara rekaman tahun 1964 seperti ”To The So Called the Guilties” sampai ”Amelinda”, lagu Koes Plus di masa ketika band itu surut popularitasnya.
Program penyiaran lagu-lagu Koes juga dimiliki radio di Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Di Jakarta, program serupa disiarkan Radio Sonora yang dipancarluaskan ke delapan kota, juga radio P2SC dan Radio SBY. Koes Plus terbukti masih ampuh di udara.(XAR)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/13/0310285/koes.plus.semalam.suntuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar